RADARCIREBON.TV – Setelah meraih medali emas marathon di SEA Games 2025 Thailand, pelari nasional Robi Syianturi tidak berhenti di situ. Kembali ke tanah air, ia melangkah lebih jauh dengan membuat gerakan sosial yang penuh makna untuk membantu korban banjir di Aceh – dengan melelang barang-barang bersejarah yang menjadi saksi pencapaiannya.
Yang dilelang bukanlah barang apapun, melainkan sepatu dan jersey yang dipakainya saat meraih medali emas tersebut. Barang-barang ini patut disimpan sebagai kenang-kenangan berharga dari prestasi terbaiknya, tetapi Robi memilih untuk mengorbankannya demi peduli terhadap sesama yang menderita di Sumatera. Melalui akun media sosialnya, ia menggelar lelang yang akhirnya menghasilkan harga tertinggi sebesar Rp150 juta – dan pembelinya adalah artis Raffi Ahmad, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
“Bismillah Rp 150 juta,” tulis Raffi Ahmad di kolom komentar media sosial Robi Syianturi.
Baca Juga:SEA Games 2025 Berakhir: Indonesia Tembus Peringkat Dua, Medali Emas Melebihi Target KemenporaTahun Pertahanan AI – Bagaimana Indonesia Harus Hadapi Tantangan Keamanan yang Mengubah Permainan
Setelah lelang selesai, Robi memutuskan untuk menyumbangkan seluruh uang hasil lelang itu untuk pembangunan masjid di Aceh Tamiang. Ini adalah langkah nyata yang menunjukkan bahwa prestasi olahraga tidak hanya tentang medali, tetapi juga tentang kemampuan untuk memberitahu manfaat bagi orang lain. Robi pun menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Raffi yang telah memberikan penawaran tertinggi. “Semoga bantuan tangan ini bisa bermanfaat dan meringankan beban saudara-saudara kita yang ada di Sumatra khususnya daerah Aceh Tamiang,” tulis Robi di kolom komentar Instagram.
Pencapaian emas di Thailand ini bukanlah hasil semata wayang. Robi telah tiga kali berpartisipasi dalam SEA Games – pada edisi sebelumnya di Kamboja, ia hanya mampu meraih medali perunggu. Baru setelah latihan keras yang intens di Kenya, ia akhirnya berhasil meraih medali emas yang diimpikannya. Dan alih-alih memegangnya semata sebagai kebanggaan pribadi, ia mengubah prestasi itu menjadi sumber harapan bagi korban bencana yang sedang dalam kesulitan. Gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang, terutama atlet lain, untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih membutuhkan.