Pasca pembongkaran lapak di kawasan Sukalila, sejumlah pedagang memilih kembali berjualan di ruang terbuka. Dengan keterbatasan modal dan belum adanya lokasi relokasi yang dinilai layak, para pedagang mengaku terpaksa memulai usaha dari nol demi menyambung hidup.
Usai pembongkaran kawasan PKL kawasan Sukalila, para pedagang, khususnya penjual figura dan jasa servis seperti sol sepatu serta tas, tolak tempat relokasi dan lebih memilih membuka lapak sendiri di ruang terbuka yang lokasinya masih dekat dari Sukalila.
Budi, eks pedagang pigura di Sukalila, kini telah membuka lapak dagangannya sendiri di Jalan Pagongan. Ia juga menyebut, pemerintah memang telah menyediakan relokasi ke Pasar Pagi, namun dinilai tidak layak untuk usaha figura dan sejenisnya. Akibatnya, para pedagang memilih berpencar mencari tempat baru.
Baca Juga:Perkebunan Sawit Desa Cigobang Tak Memiliki Izin – VideoMenelusuri Perkebunan Sawit di Atas Bukit Desa Cigobang – Video
Di lokasi baru ini, pedagang baru berjualan sekitar satu minggu lalu dan mengaku penghasilan jauh menurun dibandingkan sebelum pembongkaran. Keterbatasan modal membuat mereka tak mampu menyewa kios dengan biaya puluhan juta rupiah per tahun.
Meski khawatir kembali dibongkar karena berjualan di ruang publik, para pedagang berharap pemerintah dapat memaklumi kondisi mereka yang tengah berjuang mencari nafkah dan memulai usaha kembali dari nol.