Dari JIS 82.000 Penonton Hingga Sumpah Pemuda 7.159: Kisah di Balik 19 Stadion Super League Indonesia 2025/202

Stadion Super Language Indonesia
Dari JIS hingga Sumpah Pemuda, inilah 19 stadion yang menjadi saksi bisu Super League Indonesia 2025/2026, mencerminkan meratanya infrastruktur sepakbola nasional. Foto: Ilustrasi AI
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Super League Indonesia 2025/2026 telah dimulai sebagai kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia, menampilkan 18 tim dari berbagai daerah yang bersaing sepanjang musim. Berbeda dengan fokus umum pada persaingan klub, sudut pandang ini menyoroti kisah unik di balik 19 stadion yang menjadi saksi bisu perjuangan mereka, dari stadion termegah hingga yang paling sederhana.

Setiap tim menjadikan stadion berkapasitas besar sebagai markas mereka, namun PSSI dan operator liga melakukan verifikasi ketat untuk memastikan kapasitas, keamanan, dan kenyamanan penonton sesuai regulasi. Hasilnya adalah daftar 19 stadion yang mencerminkan keberagaman sepakbola Indonesia.

Jakarta International Stadium (JIS) memimpin dengan kapasitas 82.000 penonton sebagai markas Persija Jakarta, diikuti oleh Gelora Bung Tomo (46.806) untuk Persebaya Surabaya, dan Gelora Bandung Lautan Api (38.000) untuk Persib Bandung. Stadion lain seperti Banten International Stadium (30.000), Stadion Patriot Candrabhaga (30.000), Stadion Sultan Agung (30.000), Stadion Kanjuruhan (21.603), Stadion Maguwoharjo (20.594), Stadion Manahan (20.000), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (18.000) juga menjadi bagian penting dari liga.

Baca Juga:Dari Kanada ke Indonesia: John Herdman Pilih Garuda Daripada Honduras, Kontrak 2+2 Tahun Mulai 2026Tanpa Panik Buying, Dapur Cirebon Aman Menyambut Tahun Baru 2026 – Bahkan Beras Surplus 4,7 Juta Ton!

Bahkan stadion dengan kapasitas lebih kecil seperti Stadion Gelora Kie Raha (15.000), Indomilk Arena (15.000), Stadion Segiri (13.000), Stadion Haji Agus Salim (11.000), Stadion Brawijaya (10.000), Stadion Gelora Bumi Kartini (8.570), Stadion BJ Habibie (8.500), Stadion Sumpah Pemuda (7.159), dan Gelora Madura Ratu Pamelingan (7.000) memiliki peran penting dalam menghidupkan semangat sepakbola lokal.

Secara geografis, stadion-stadion ini tersebar luas dari Jakarta hingga Ternate, mencerminkan meratanya infrastruktur sepakbola nasional dan memperkuat identitas klub di daerah masing-masing. Setiap stadion memiliki cerita sendiri, dari sejarah panjang hingga kenangan indah yang terukir di hati para penggemar.

Keberadaan stadion-stadion ini di berbagai daerah menunjukkan bahwa sepakbola bukan hanya milik kota-kota besar, tetapi juga menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara.

Setiap stadion memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi arsitektur, sejarah, maupun atmosfer yang diciptakan oleh para pendukung fanatik. Stadion Kanjuruhan, misalnya, dikenal dengan atmosfernya yang sangat bersemangat, sementara Stadion Manahan memiliki sejarah panjang sebagai salah satu stadion tertua di Indonesia. Keragaman ini menjadikan Super League Indonesia bukan hanya sekadar kompetisi sepakbola, tetapi juga sebuah perjalanan melintasi kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.

0 Komentar