RADARCIREBON.TV – Setelah merayakan Natal yang penuh kebahagiaan dan memasuki masa persiapan Tahun Baru 2026, perhatian pemerintah pusat dan daerah secara terkoordinasi terarah pada keamanan pangan warga Kota Cirebon. Berbeda dengan khawatiran yang sering muncul menjelang hari besar tentang lonjakan harga yang tiba-tiba atau rak pasar yang kosong, kali ini situasi menunjukkan kondisi yang sangat membebaskan dan penuh harapan. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yang secara langsung melakukan pengecekan kondisi di Pasar Induk Jagasatru Cirebon menyampaikan bahwa pasar lokal tidak hanya stabil dari sisi harga, melainkan bahkan memiliki pasokan yang melimpah untuk berbagai komoditas utama yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Proses pengecekan yang dilakukan Zulhas tidak hanya sekadar melihat-lihat, melainkan juga berinteraksi dengan pedagang dan pembeli untuk mendapatkan gambaran yang akurat. Hasil observasi di pasar tersebut memberikan gambaran yang sangat menyenangkan bagi semua pihak. “Beras cukup, ikan berlebih, cabai harganya turun, telur juga turun,” katanya. Tidak hanya itu, data yang dicatat selama kunjungan juga menunjukkan bahwa harga ayam ras di Kota Cirebon mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sekitar Rp1.000 per kg dibandingkan hari sebelumnya. Kondisi ini menjadi indikator positif yang sangat berharga, terutama karena masa libur Natal dan Tahun Baru biasanya diikuti oleh peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat yang cukup besar – baik untuk keperluan makan sehari-hari maupun pesta keluarga.
“Setelah Natal dan menjelang tahun baru ini harga terkendali. Saya kira nanti sampai Lebaran pasokan cukup dan harganya bisa dijaga,” ujarnya. Pernyataan ini tidak hanya sekadar janji, melainkan didasarkan pada langkah-langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah. Zulhas juga menegaskan bahwa pemerintah terus memastikan ketersediaan beras – yang merupakan komoditas pokok paling penting di Indonesia – tetap terjaga melalui pengelolaan stok dan distribusi yang efisien. Bahkan, dia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada dalam posisi yang sangat menguntungkan dan bebas dari kekhawatiran kekurangan beras. “Melimpah berasnya, banyak sekali. Kita ada surplus sekitar 4,7 juta (ton),” katanya. Surplus sebesar itu menjadi jaminan bahwa pasokan beras tidak akan terganggu bahkan selama masa libur yang lebih panjang ke depan.
