RADARCIREBON.TV – PSIM Yogyakarta bersiap menjalani laga tunda pekan ke-8 BRI Super League 2025/2026 dengan menjamu PSBS Biak di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Senin (29/12/2025) sore. Meski di atas kertas unggul secara posisi klasemen, tim pelatih Laskar Mataram menegaskan bahwa pertandingan ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Saat ini PSIM menempati peringkat kelima klasemen sementara dengan raihan 23 poin. Sementara PSBS Biak masih berkutat di papan bawah, tepatnya posisi ke-15 dengan koleksi 12 angka. Namun, perbedaan posisi tersebut tidak membuat pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel, merasa di atas angin. Ia menilai kekuatan lawan tidak sepenuhnya tercermin dari klasemen.
Menurut pelatih asal Belanda tersebut, PSBS memiliki kualitas pemain yang cukup mumpuni dan berpotensi merepotkan jika PSIM lengah. Selain itu, kehadiran pelatih baru di kubu tim tamu dinilai membawa motivasi dan semangat berbeda. Faktor fisik pemain PSBS yang kuat juga menjadi perhatian serius bagi PSIM jelang laga.
Baca Juga:Nyaris Jadi Titik Lemah, Dua Pemain MU Disorot Usai Kemenangan atas NewcastleLiverpool Mulai Menang, Namun Bayang-Bayang Tekanan Masih Mengiringi Arne Slot
Van Gastel menekankan pentingnya tampil maksimal sejak menit awal. Ia meminta para pemain tetap menjaga konsistensi permainan, disiplin, serta rendah hati. Baginya, hanya dengan fokus penuh PSIM bisa mengamankan hasil positif di kandang sendiri.
Selain menghadapi lawan yang berjuang keluar dari papan bawah, PSIM juga membawa misi bangkit. Dalam dua pertandingan terakhir, mereka gagal meraih kemenangan setelah kalah dari Persija Jakarta dan bermain imbang melawan Persijap Jepara. Situasi ini menjadi evaluasi penting bagi tim pelatih untuk memperbaiki performa.
Van Gastel mengakui performa anak asuhnya sempat menurun, terutama saat laga kontra Persijap yang disebut sebagai salah satu penampilan terburuk musim ini. Meski begitu, ia menegaskan bahwa secara keseluruhan PSIM masih berada di jalur yang tepat. Performa positif di mayoritas pertandingan sebelumnya menjadi alasan mengapa tim tetap bertahan di papan atas.
Soal produktivitas gol yang masih tergolong rendah dibandingkan pesaing di papan atas, Van Gastel menilai hal itu wajar bagi tim promosi. Ia menekankan bahwa PSIM harus bekerja dengan sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan klub-klub besar, baik dari sisi anggaran maupun kedalaman skuad.
