RADARCIREBON.TV – Fenomena burnout atau kelelahan akibat tekanan pekerjaan semakin banyak dialami oleh pekerja di berbagai sektor. Tuntutan target, jam kerja panjang, serta keterbatasan waktu istirahat membuat banyak orang merasa lelah secara fisik maupun mental. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sejumlah pakar kesehatan menilai bahwa pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang menjadi salah satu kunci utama untuk mencegah burnout. Jam kerja yang terlalu padat tanpa jeda yang cukup dapat memicu stres berkepanjangan, gangguan tidur, hingga penurunan konsentrasi. Oleh karena itu, pekerja disarankan untuk memiliki batasan waktu kerja yang jelas dan konsisten.
Pengaturan waktu kerja yang nyaman dapat dimulai dengan menyusun jadwal harian yang realistis. Pekerja dianjurkan untuk mengatur prioritas tugas, menghindari kebiasaan menunda pekerjaan, serta menyisihkan waktu istirahat singkat di sela aktivitas. Istirahat singkat ini penting untuk membantu tubuh dan pikiran kembali segar sebelum melanjutkan pekerjaan.
Baca Juga:Isyarat Comeback ke Eropa, Ronaldo Mulai Buka SuaraHojlund Jadi Perbincangan Hangat di Manchester United
Selain itu, waktu istirahat di luar jam kerja juga tidak kalah penting. Pakar menyarankan agar pekerja memanfaatkan waktu luang untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti berolahraga ringan, berkumpul bersama keluarga, atau menjalani hobi. Aktivitas tersebut dapat membantu mengurangi tekanan mental dan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Perusahaan juga memiliki peran penting dalam mencegah burnout di lingkungan kerja. Penerapan kebijakan jam kerja yang fleksibel, pemberian cuti yang memadai, serta dukungan terhadap kesehatan mental karyawan dinilai dapat menciptakan suasana kerja yang lebih sehat. Lingkungan kerja yang suportif tidak hanya menguntungkan karyawan, tetapi juga berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, pengaturan waktu kerja dan istirahat yang nyaman diharapkan menjadi perhatian bersama. Langkah sederhana ini dapat membantu pekerja terhindar dari burnout dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih seimbang dan produktif.
