Waktu desa itu diduduki komunis, sang suami mengungsi ke Turki. Kini sudah menetap di Makedonia. ”Saya sendiri, sebelum pandemi, mondar-mandir Makedonia-Turki,” ujar Liem.
”Berarti, Anda ini bisa bahasa Batak, Jawa, Madura, Indonesia, Inggris, Canton, Mandarin, Turki, dan bahasa Makedonia?” tanya saya.
”Ulun kawa pender Banjar jua,” ujar Liem. Barakallah. (Dahlan Iskan)