RADARCIREBON.TV – Wisata air yang bisa di kunjungi yakni salah satunya ada di Curug Panganten Cimahi.
Curug ini terbilang sudah sangat terkenal oleh warga sekitar sebagai salah satu dari tujuan wisata. Bahkan, para pecinta rekreasi alam pun sudah sangat mengenalnya.
Curug ini biasanya terbuka untuk umum setiap harinya selama 24 jam.
Hanya saja karena akses jalannya masih terbatas, akan lebih baik jika mengunjunginya pada pagi sampai sore hari saja. Sebab memang untuk penerangan saja masih minim.
Baca Juga:City Car Bekas Terlaris Harganya Di Bawah Rp100 Jutaan! Intip Merk Apa Aja yang Diburu KonsumenJangan Salah! Ini Daftar Harga City Car Terbaik Tahun 2022; Terjangkau, Gesit dan Irit BBM
Curug Panganten Cimahi berada di ketinggian sekitar 1050 mdpl.
Untuk air terjunnya sendiri, atau curugnya tingginya sekitar 50 meter.
Berikut ini, daya tarik yang berada di curug panganten Cimahi;
1. Pelangi yang Berada di Air Terjun
Daya tarik pertama yang bisa ditemukan dari tempat wisata ini ialah pelangi di air terjunnya. Bahkan julukan dari air terjunnya ialah curug pelangi. Biasanya, ketika malam hari, akan terlihat cahaya warna-warni di sekitar curugnya. Menariknya, memang pesona pelangi ini diterapkan dengan ketinggian sampai dengan 71 meter.
2. Habitat Satwa Liar
Daya tarik lain yang bisa ditemukan di Curug Panganten lainnya ialah adanya habitat satwa liar. Curug ini memang dikenal sebagai habitat dari satwa liar, seperti misalnya monyet. Pada beberapa kesempatan tertentu, Anda bisa melihat langsung sekelompok satwa liar tersebut yang bergelantungan di sekitar pohon di sana.
3. Mitos di balik Curug Panganten
Daya tarik selanjutnya ialah mitos yang memenuhi curug ini. Di mana memang mitos tersebut banyak dipercayai oleh warga sekitar, termasuk pengunjung. Ternyata, panganten sendiri merupakan nama yang berasal dari Bahasa Sunda, yaitu pengantin.
4. Gardu Pandang
Tempat wisata ini memiliki gardu pandang yang terletak di beberapa titik. Biasanya memang lewat gardu pandang ini, Anda bisa menikmati keindahan dari tempat ini. Bahkan, beberapa di antaranya sering menggunakan gardu pendang sebagai tempat untuk beristirahat.