Don Jugov (Jogolov) Sint Santiago adalah nama lengkapnya (“Bataha” berarti sihir).
Ia lahir di desa Bowongtiwo-Kauhis, Manganitu pada tahun 1622.
Ia satu-satunya raja Kepulauan Sangihe yang keras kepala
dan menolak menandatangani perjanjian dagang dengan VOC Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Selanjutnya, tokoh pahlawan nasional yang di kukuhkan baru baru ini dan satu satunya berasal dari Jawa Barat.
ia adalah alm. KH. Abdul Chalim, tokoh yang berpengaruh di tanah Majalengka, Jawa Barat.
Di beritakan dalam website NU Online, KH Abdul Chalim lahir
di Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, pada tahun 1898.
Ia merupakan putra dari Mbah Kedung Wangsagama dan Nyai Suntamah.
Baca Juga:Aplikasi Omegle TV “Gulung Tikar” Setelah 14 Tahun Hidupi Jejaring Internet, Begini Fenomena dan Dampaknya dalam Kehidupan OnlineRekomendasi Film Indonesia Tentang Teror Horor Santet
Semasa kecil, Kiai Chalim bersekolah di Sekolah Raja (sekolah negeri yang di hadiri oleh kelompok tertentu pada masa penjajahan Belanda) selama dua tahun.
Kiai Chalim kemudian melanjutkan studinya di Pesantren Barada Mirat Leuwimunding,
Pesantren Trajaya, Pesantren Kedungwuni, Pesantren Majalengka dan Pesantren Masantren Cirebon.
Sepanjang sejarah NU, ketika Komite Hijaz berdiri,
Kiai Chalim menjadi komunikator utama di kalangan ulama di Jawa.
Kiai Chalim juga menulis surat undangan dan membagikannya
kepada seluruh Kiai di Pulau Jawa untuk menghadiri pertemuan Komite Hijaz.
Pada masa kepemimpinan pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Chalim menjabat sebagai Wakil Kepala Staf.
Kiai Chalim selalu menyaksikan banyak momen penting bagi NU,
termasuk ikut bergerilya dalam perang 10 November 1945 di Surabaya
yang di gagas resolusi Jihad KH Hasyim Asy’Ari.
Kemudian pada tahun 1958, Kiai Chalim menjadi pionir berdirinya Pergunu,
sebuah badan otonom NU yang menghimpun dan menaungi para guru, dosen, dan ustadz.
Abdul Chalim meninggal pada tanggal 11 April 1972.