4. Pengguna energi terkutuk dan chakra tidak bisa hanya bertumpu pada keduanya
Baik di Jujutsu Kaisen dan Naruto, sangat jarang ada karakter yang mampu memenangkan pertarungan hanya dengan menggunakan energi terkutuk dan chakra. Keduanya harus menggunakan kemampuan bela diri atau alat bantu tertentu.
Dalam Jujutsu Kaisen, penyihir jujutsu menggunakan senjata terkutuk yang mampu membantu menghancurkan roh terkutuk. Sedangkan di Naruto, ada Taijutsu, skill bela diri menggunakan ketahanan dan kelihaian fisik sebagai tumpuan utama dalam bertarung.
5. Energi terkutuk dan chakra sama-sama bersumber dari dalam diri penggunanya
Baik penyihir jujutsu maupun ninja, keduanya sama-sama memproduksi energi terkutuk dan chakra dari dalam diri mereka. Hal inilah yang menyebabkan pasokan energi terkutuk dan chakra sangat terbatas.
Baca Juga:Anime Jujutsu Kaisen Memiliki Kemiripan dengan Naruto, Apakah Benar Ceritanya Akan Sama?Rekomendasi Tempat Camping di Jogja ini Cocok untuk Tahun Baru
Sebagai sumber kekuatan utama di Jujutsu Kaisen, energi terkutuk terbentuk dari emosi negatif seperti duka, sedih, sakit dan amarah. Setiap manusia pernah merasakan hal tersebut, oleh karenanya semua orang di Jujutsu Kaisen memiliki energi terkutuk.
Sedangkan di Naruto, chakra adalah energi yang di turunkan oleh Kaguya Otsutsuki setelah ia memakan buah Pohon Shinju (Pohon Dewa). Kemudian manusia yang lahir sejak saat itu memiliki chakra dalam tubuh mereka.
Jadi itulah persamaan energi jujutsu kaisen dan chakra Naruto sama-sama memiliki peran yang tidak bisa di abaikan begitu saja keberadaannya. Kedua hal ini bahkan sama-sama menjadi salah satu pemicu konflik dalam Jujutsu Kaisen dan Naruto.