“Kita pasti sudah mengenali semua tentang konteks keindonesiaan, karena Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sangat kuat dengan demokrasi” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fera Priyatna selaku peneliti Wanustara Institut yang membicarakan tentang analisis demokrasi, sosial, budaya dan ekonomi di Indonesia.
Dan tentu harus melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana berbagai aspek ini saling terkait dan berinteraksi dalam dinamika pembangunan negara.
Baca Juga:Aplikasi Smart TV Nonton Bola Gratis dan Film, Fitur Canggih dan Konten BanyakSmart TV 32 Inch Terbaik, Harga Murah, Kualitas Suara Bagus, Fitur Canggih
Seperti di era kontemporer ini, terlihat fenomena ketidakberpartisipasan sebagian kelompok muda dalam urusan politik.
Upaya Ciptakan Nalar Kritis Demokrasi yang Adil dan Merata
Banyak dari mereka menunjukkan sikap apatis, kurangnya keterlibatan aktif dalam memahami dan memengaruhi posisi serta peran politik mereka.
Namun, dalam kondisi yang demikian, kelompok intelektual menjadi elemen yang krusial, karena mereka harus berada di garis terdepan perjuangan pemikiran dan aksi politik.
“Ketika kelompok muda hari ini apatis, teman-teman tidak terlibat aktif dalam politik soal posisi dan peranannya. Tapi, kelompok intelektual harus berada di dalam garda terdepan,” jelasnya.
Lebih lanjut, dari penyikapan pemuda mengenai demokrasi di Indonesia, Farihin, S.Hum memperkenalkan kampanye demokrasi yang berbudaya. “Kalo demokrasi yang berbudaya itu tidak ada namanya politik dinasti, karena keputusan-keputusannya berdasarkan hasil cipta, karsa, dan karya,” katanya.
Sebab, budaya itu diciptakan untuk kebaikan dan kemaslahatan” ucapnya.
Turut hadir, Abdul Aziz Maulana, S.Pd,M.Ag menyampaikan Problematika Dan Kontekstualisasi Demokrasi Terkini.
Dimana terdapat beberapa problematika dan tantangan yang dihadapi dalam konteks demokrasi di berbagai negara, termasuk juga di Indonesia.
Baca Juga:Harga Honda Brio, Mobil Elegan dan Fitur CanggihHarga Mobil Listrik Murah dan Design Elegan, Nyaman Favorit Anak Muda
“Pemahaman dan penanganan terhadap problematika ini perlu terus di kembangkan dan diperdalam melalui kerja sama antar lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan.
Hanya dengan cara ini demokrasi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang optimal bagi Masyarakat,” jelasnya.
Acara di akhiri dengan sesi tanya jawab yang menyoroti masalah-masalah penting, seperti partisipasi mahasiswa, kesenjangan sosial, dan peran pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini di harapkan dapat menjadi langkah awal menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang demokrasi dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.