28 Siswa Kelas 5C SDN Kalijaga Permai kunjungi Wayang Kulit “Pak Sawiyah” di Desa Wisata Gegesik

dok.ist
Foto/Hs. dok.ist
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Kegiatan Sinau Wisata untuk memperkuat Profil Pelajar dengan nilai-nilai Pancasila, dan mengenalkan kearifan local tentang Wayang Kulit Cirebon, sebanyak 28 Siswa kelas 5C SDN Kalijaga Permai mengadakan kunjungan ke Desa Wisata Gegesik Kulon, pada hari Minggu, 3 Maret 2024, dan bertemu dengan tokoh budayawan wayang kulit lokal, Pak Sawiyah.

 

Para siswa belajar tentang asal usul wayang kulit, jenis-jenis wayang kulit, nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, serta mendengarkan pemaparan tentang proses pembuatan wayang kulit Cirebon.

 

Para siswa yang didampingi dengan Wali Kelas 5c Ibu Malahayati, S.Pd dan orang tua siswa yang turut serta dalam kegiatan ini diterima dengan baik oleh staf Balai Desa Gegesik Kulon.

Baca Juga:Ramalan Zodiak Aquarius dan Pisces: 6 Maret 2024, Bersiaplah untuk Kabar Baik Pisces! Ramalan Zodiak Sagitarius dan Capricorn: 6 Maret 2024, Capricorn! Jujur dan Jadilah Dirimu Apa Adanya

“Kegiatan Sinau Wisata dengan tema kearifan lokal ini, untuk mengenalkan siswa kepada kearifan lokal wayang kulit, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Indonesia, dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dari kearifan lokal yang ada. Jadi tidak perlu jauh-jauh untuk belaj tentang Wayang, karena di Cirebon sendiri sudah memiliki budaya Wayang Kulit asli Cirebon yang patut kita banggakan” Ujar salah satu wali murid 5C , Try Daroji, dalam sambutannya.

 

Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan sinau wisata ini. Mereka senang bisa belajar tentang wayang kulit dan mencoba memainkan wayang kulit. Pak Sawiyah dengan sabar membimbing dan menjawab pertanyaan dari anak-anak seputar wayang kulit.

 

“Desa Wisata Gegesik kulon merawat, melestarikan dan mengenalkan kearifan lokal kepada anak-anak usia dini dan generasi milenial.” Ujar Bapak Carmita, S.P , ketua Pokdarwis Gegesik Kulon.

 

Bapak Sawiyah mulai menekuni kerajinan wayang kulit pada tahun 1965. Tidak ada pendidikan formal kesenian yang pernah ditempuh, beliau belajar kerajinan wayang kulit secara autodidak, hanya berawal dari hobi dan kecintaan  terhadap kesenian wayang kulit.

Proses pembuatan wayang kulit dilakukan secara manual oleh Bapak Sawiyah dimulai dari penjemuran kulit kerbau selama satu bulan. Kulit yang digunakan untuk membuat wayang kulit menggunakan kulit kerbau betina tua karena menurut beliau kulit kerbau betina yang sudah tua lebih kuat dari kulit lainnya, kalau di Jawa Tengah itu menggunakan kulit kerbau jantan yang masih muda.

 

Setelah penjemuran selama satu bulan kemudian masuk ke tahap pemotongan. Tahap ini juga dilakukan secara manual oleh Bapak Sawiyah menggunakan alat pemotong khusus, kemudian setelah itu beliau menata kulit tersebut menggunakan alat tata wayang kulit, tata wayang kulit berbeda dengan tata kayu, kalau tata kayu lebih besar dan tipis, sedangkan tata wayang kulit bulat.

 

Bapak Sawiyah membuat wayang dengan beberapa karakter. Ciri khas wayang kulit yang dibuat oleh beliau yaitu memilki dua titik di bagian bawah. Ciri khas tersebut sengaja diciptakan oleh Bapak Sawiyah agar menjadi branding untuk wayang kulit hasil karyanya.

 

Baca Juga:Ramalan Zodiak Libra dan Scorpio: 6 Maret 2024, Selesaikan Urusan yang Belum Terselesaikan ya Libra! Ramalan Zodiak Leo dan Virgo: 6 Maret 2024, Leo! Waktunya Introspeksi Diri dan Janganlah Mengkritik Orang Lain

Untuk penjualan Wayang Kulit Tata Sungging tersebut, beliau menjual untuk pesanan yang digunakan dalam pertunjukan wayang dan biasanya ada kolektor yang mendatangi Bapak Sawiyah untuk membeli wayang sebagai tambahan bahan koleksinya.

 

Bapak Sawiyah berharap kedepannya akan ada generasi penerus yang akan melanjutkan menjadi pengrajin wang kulit Cirebon seperti dirinya.

 

Dalam keterangannya, Bapak Sawiyah merasa senang karena anak-anak serta wali murid kelas 5c SDN Kalijaga Permai begitu peduli dan mau ikut melestarikan budaya daerah di tengah modernisasi.

 

Setelah mengunjungi Desa Wisata Gegesik, perjalanan dilanjutkan ke Grage Sangkan Kuningan untuk mengikuti kegiatan Outbond “Cinta Tanah Air”. Dalam program ini, anak-anak dilibatkan secara langsung untuk mengikuti proses membatik di Tote Bag yang telah disediakan penyelenggara. Hasil membatiknya pun dapat dibawa pulang oleh anak-anak sebagai kenang-kenangan.***

 

 

 

0 Komentar