Film keempat berlatar hampir 300 tahun setelah peristiwa War for the Planet of the Apes yang, seperti dijelaskan Ball, adalah untuk menjaga agar franchise ini tetap terasa segar. Pertama, ini dimulai dengan perkenalan beberapa karakter baru, termasuk pemburu simpanse Noa dan seorang gadis muda liar bernama Nova/Mae, yang memulai sebuah perjalanan.
Antagonis baru adalah raja kera Proximus Caesar yang, di lengkapi dengan senjata yang dibuat dari teknologi manusia yang terlupakan, memutarbalikkan ajaran Caesar untuk menundukkan dan memperbudak klan lain.
Dengan melompati 300 tahun ke depan, Kerajaan Planet Kera juga memperkenalkan latar yang benar-benar baru untuk dimainkan. Pada titik ini, beberapa peradaban kera telah muncul dari tempat perlindungan tempat Caesar memimpin sesama kera, dengan masing-masing faksi menafsirkan ajarannya secara berbeda.
Baca Juga:Hasil Liga Champions Real Madrid vs Bayern Munchen, Joselu Jadi Bintang Untuk Real MadridStatistik Pertandingan dan Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23, 9 Mei 2024
Manusia Kembali Primitif
Di sisi lain, manusia telah mengalami kemunduran ke dalam keadaan yang liar dan primitif. Pada gilirannya, lompatan waktu 300 tahun memungkinkan Kingdom of the Planet of the Apes untuk terus menjelajahi dunia yang di bentuk oleh Caesar sambil juga memperkenalkan karakter dan konflik baru untuk menjaga waralaba tetap segar.
Dengan demikian, Kingdom of the Planet of the Apes juga akan berfungsi sebagai cerita yang berdiri sendiri. Pada gilirannya, Ball mengatakan trilogi reboot – yang terdiri dari Rise, Dawn, dan War – tidak di perlukan untuk memahami Kingdom.
Secara keseluruhan, setting Kingdom of the Planet of the Apes tidak hanya akan menyegarkan franchise ini dengan karakter dan konflik baru, tetapi juga akan menawarkan kepada penonton sebuah cerita mandiri yang masih mengeksplorasi warisan ajaran Caesar.