“Nggak (dicari pas Minggu), karena (dia bilang) ada misi nih jemput ponakan, banyak tuh dia. ‘Ya udah tidur, besok aja Mama ngerokinnya.’ Orang di mau pada main ke sini. Gitu,” ungkap Mimi.
Tanpa diduga, ponakannya tiba di rumah, tapi Devikarmawan belum kembali tanpa kabar pada Minggu (27/5). Mimi pun terus mengontaknya menggunakan ponsel, bahkan dia membelikan pulsa untuk jaga-jaga semisal Devikarmawan kehabisan pulsa.
“Iya. Terus ke mana nih anak nggak pulang-pulang. Anehnya lagi, HP aktif, sampai sekarang aktif sekarang. Aku beliin pulsa, takut dia kehabisan kalau di daerah mana gitu. Diisiin. Ada (aktif) HP-nya. Semalam saja coba ada di mana. Centang dua,” sebutnya.
Baca Juga:Serangan Israel ke Gaza Membuat Geram Masyarakat, Para Demonstran Meneriakkan "Bebas Anak-Anak"Kontroversi Sunjaya Purwadi Bupati Tercepat Masa Jabatan Terlibat Korupsi 64 Miliar
Mimi kemudian mendengar kabar penemuan mayat di toren air. Tempatnya tak jauh dari rumahnya atau hanya berselang beberapa rumah.
“Sampai Senin dapat kabar ada mayat dalam toren, bertato. Coba dah lihat. Terus kuhubungi kakak-kakaknya, coba deh pada ke rumah,” kata Mimi.
Setelah ditemukan, Mimi yakin bahwa itu adalah jasad Devikarmawan. Anak-anaknya atau kakak Devikarmawan bisa mengenalinya dari tato dan ciri di tubuhnya.
“Dia anak ketiga, dia yang bungsu. Kakaknya ngenalin, kakaknya paham semua fisiknya,” ungkapnya.
6. Ibu Merasa Janggal dengan Jasad Devikarmawan
Kejanggalan itu dijelaskan Darmiyati karena keluarganya melihat memar-memar pada tubuh Devikarmawan setelah dievakuasi dari toren air. Mereka pun membawa jasad ke RS Polri Kramat Jati.
“Ada kejanggalan di hati saya. Ini anak dikeroyok. Makanya kakaknya sampai saat ini belum pulang, minta diautopsi. Kayak ada sayatan, jadi dari pagi belum pulang,” ujar
“(Melihat bekas cekikan) iya (sambil menunjuk ke arah leher). Lihat secara langsung waktu pas dibawa ke ambulans. Kan langsung dibawa (ke RS),” tukasnya.
Baca Juga:Maskapai Garuda Indonesia Siap Mendukung PON XXI Bulan September MendatangPacsa Insiden Penguntitan Papan Running Text Kejaksaan Diretas
Kini Darmiyati sedang menanti jasad anaknya kelar diautopsi. Dia ingin agar prosesnya segera selesai, karena almarhum rencananya bakal dimakamkan di TPU Pondok Jaya hari ini.
“Dokter belum juga datang, mundur terus kayak karet, dari jam 11 sampai saat ini. Ini sudah sore, mau dimakamkan jam berapa. Kakaknya tetap saja minta diautopsi, karena dia nggak ikhlas, karena adiknya begitu,” jelas dia.