RADARCIREBON.TV– Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak yang memiliki peran utama dalam mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.
Dikenal sebagai “hormon kegelapan”, melatonin diproduksi lebih banyak ketika malam tiba, membantu menginduksi tidur dan mengatur ritme sirkadian.
Peran utama melatonin dalam menjaga siklus tidur-bangun ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan mental seseorang.
Baca Juga:Menguak Tentang Melatonin: Super Hormon Pengatur Kualitas Tidur Manusia yang Malu-Malu KucingJangan Sepelekan! 9 Staretegi Cara Mengurangi Cahaya Biru Hp
Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana melatonin mempengaruhi kesehatan mental, termasuk peranannya dalam mengatasi gangguan tidur, depresi, dan kecemasan.
Melatonin dan Gangguan Tidur
Salah satu pengaruh utama melatonin pada kesehatan mental adalah kemampuannya untuk mengatasi gangguan tidur.
Insomnia, gangguan tidur yang paling umum, sering kali terkait dengan rendahnya produksi melatonin.
Studi menunjukkan bahwa suplementasi melatonin dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada individu yang menderita insomnia,
terutama pada orang tua yang produksinya menurun seiring bertambahnya usia.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk fungsi kognitif yang optimal dan stabilitas emosional.
Kurang tidur kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Oleh karena itu, dengan membantu mengatur siklus tidur, melatonin secara tidak langsung berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan mental.
Baca Juga:Inilah 5 Fungsi Cahaya Biru di Hp, Banyak Menyimpan Faktor Penting bagi Tubuh…Dampak Positif dan Negatif Paparan Cahaya Biru dari Gadget pada Kualitas Tidur Seseorang…
Melatonin dan Depresi
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam,
hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, dan berbagai gejala fisik dan emosional lainnya.
Ada hubungan yang erat antara gangguan tidur dan depresi; individu yang mengalami depresi sering kali juga mengalami gangguan tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat memainkan peran dalam mengatasi gejala depresi.
Melatonin membantu mengatur ritme sirkadian, yang sering kali terganggu pada individu yang mengalami depresi.
Beberapa studi menunjukkan bahwa suplementasi melatonin dapat membantu memperbaiki gangguan tidur yang terkait dengan depresi,
yang pada gilirannya dapat mengurangi gejala depresi itu sendiri.
Selain itu, ada bukti bahwa melatonin memiliki efek antidepresan langsung.
Melatonin berinteraksi dengan reseptor serotonin di otak, yang merupakan neurotransmitter utama yang terlibat dalam regulasi suasana hati.