Sedangkan motif batik yang berasal dari Pura Mangkunegaran, yaitu buketan pakis, sapanti nata, ole-ole, wahyu tumurun, parang kesit barong, parang sondher, parang klithik glebag, seruni, dan liris cemeng.
Motif batik yang berasal dari dua keraton tersebutlah yang kemudian membuat peradaban batik di Kota Solo semakin berkembang.
Hal ini terbukti dengan munculnya Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman.
Baca Juga:Yuk Di Beli Buat Oleh Oleh Kain Batik Khas Dari Jawa Tengah,Yang 3 Ini !Kelebihan Dan Kekurangan Dari Bahan Shimmer Silk,Apa Iu? Yuksimak Disini !
Hingga kemudian batik Surakarta semakin berkembang dan meluas ke berbagai daerah di Jawa seperti Pekalongan, Banyumas, Ponorogo, Tulung Agung dan sebagainya.
Saat ini, motif batik pun sudah semakin variatif dan modern. Banyak toko-toko batik dan perajin batik mulai bermunculan di Kota Surakarta dan sekitarnya.
Hal inilah yang kemudian mempelopori munculnya acara Solo Batik Carnival.
SBC di adakan guna untuk melestarikan kebudayaan batik yang ada di Kota Solo. Karena sudah sepatutnya budaya batik tersebut kita jaga keberadaannya dan kelestariannya.
Itu dia sedikit informasi mengenai sejarah dari batik solo sebagi penambah wawasan kita agar selalu bagga dalam kebudayan batik solo ini.