Kota Solo selama ini jugaa di kenal sebagai penghasil batik terbesar di Indonesia. Batik Solo juga terkenal dengan corak dan motif tradisionalnya.
Keberadaan batik Solo mulai berkembang setelah wilayah Mataram terpecah menjadi dua, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Kasultanan Yogyakarta.
Pada saat terjadinya perpecahan tersebut barang-barang kerajaan termasuk batik di bawa ke Yogyakarta. Akibatnya, mulai terjadi perubahan dan perkembangan.
Baca Juga:Kelebihan Dan Kekurangan Dari Bahan Shimmer Silk,Apa Iu? Yuksimak Disini !Batuk Berdahak Yuk Obatin Dengan Obat Batuk Berdahak Dengan Harga Terjangkau!
Meskipun terjadi banyak perkembangan, namun batik Solo memiliki ciri khas, yaitu warna putih kecoklatan atau krem.
Batik Solo juga identik dengan warna gelap, seperti hitam atau coklat. Ciri khas lainnya berupa motif geometris berukuran kecil-kecil mengikuti pakem batik Mataram.
Motif batik Solo terbagi menjadi dua, yaitu motif yang berasal dari Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran.
Motif yang berasal dari Keraton Kasunanan, antara lain parang curiga, parang barong, parang sarpa, ceplok burba, ceplok lung kestlop, candi luhur, bondhet, dan srikaton.
Sedangkan, motif yang berasal dari Pura Mangkunegaran, yaitu buketan pakis, ole-ole, wahyu temurun, sapanti nata, parang kesit barong, parang sondher, parang klithik glebag, seruni, dan liris cemeng.
Motif batik yang berasal dari dua keraton ini berkembang dan meluas hingga ke daerah-daerah, seperti Pekalongan, Banyumas, Tulung Agung, Ponorogo, dan sebagainya.
Itu dia beberapa kain khas jawa tengah yang banyak di beli dan di jadikan bahan oleh oleh saat kita berlibur ke derah yogyakrata.