Transplantasi: Setelah bibit memiliki 4-6 daun sejati, pindahkan ke pot yang lebih besar atau ke lahan tanam dengan jarak antar tanaman sekitar 50 cm.Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, namun jangan sampai tergenang air.
5. Perawatan Tanaman
Penyiraman Rutin: Siram tanaman setiap hari pada pagi atau sore hari, terutama pada musim kemarau.
Pemupukan: Berikan pupuk organik atau pupuk NPK setiap 2-3 minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
Penyiangan: Bersihkan gulma di sekitar tanaman untuk mencegah persaingan nutrisi.
Baca Juga:9 Menu Makanan Berbahan Dasar Daging Sapi Mentah dari Seluruh Dunia, Berani Coba?Jadi Primadona Nasi Kapau, Ternyata Begini Tips Membuat Gulai Tambusu Bumbu Lekoh Super Gurih
Pengendalian Hama: Periksa tanaman secara rutin untuk mengidentifikasi dan mengendalikan hama atau penyakit. Gunakan pestisida organik jika diperlukan.
6. Pemanenan
Waktu Panen: Cabai rawit Hiyung bisa dipanen setelah berumur sekitar 3-4 bulan sejak penanaman.
Tanda Panen: Buah cabai yang sudah matang biasanya berwarna merah cerah. Pemetikan bisa dilakukan dengan memetik buah secara langsung dari tangkainya.
Menanam cabai rawit hiyung membutuhkan ketelitian khusus.