Ayat ini menjelaskan bahwa datangnya kiamat tidak diketahui siapa pun, namun Allah SWT telah memberi peringatan. Hal ini dijabarkan dalam Tafsir Kemenag RI, Allah SWT menegaskan bahwa ketetapan Allah SWT, yaitu hari kiamat dan masa ketika para pendurhaka akan menerima azab, pasti datang.
“Maka janganlah kamu, wahai para pendurhaka, meminta agar dipercepat kedatangan-Nya. Mahasuci Allah dari segala aib, kesyirikan, dan kekurangan, dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sembah, berupa berhala atau apa pun juga yang mereka persekutukan dengan Dia,” lanjut tafsir tersebut.
3. Surah Al-Qamar ayat 1-2اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ ١ وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ ٢
Artinya: “Hari Kiamat makin dekat dan bulan terbelah. Jika mereka (kaum musyrik Makkah) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.’”
Baca Juga:Jokowi Respon KPK Tengah Mengusut Kasus Korupsi Pengadaan Bantuan Sosial Presiden392 Atlet Mahasiswa Indonesia di ASEAN University Games 2024 Diselenggarakan di Surabaya
Ayat surah ini berkaitan dengan surah An Najm. Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan Allah SWT memberitahukan tentang dekatnya hari kiamat, habisnya dunia serta keruntuhannya.
Tafsir Kemenag RI menjelaskan bahwa kiamat itu benar-benar telah dekat. Allah menunjukkan kuasa-Nya terhadap bulan. Saat kedatangan hari kiamat yang telah ditetapkan semakin dekat, bulan pun terbelah.
Ayat 2 surah Al-Qamar menjelaskan tentang orang musyrik selalu enggan mempercayai berita yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dan jika mereka melihat dengan mata kepala satu tanda dan mukjizat yang membuktikan kebenaran ajaran beliau, mereka tetap berpaling seraya menolak kebenaran itu dan berkata, ‘semua yang terjadi ini sesungguhnya hanya sihir yang bersifat terus-menerus.’
4. Surah Ar-Rahman ayat 26-27كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ٢٦ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ ٢٧
Artinya: “Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa. (Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.”
Merujuk kitab tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat ini Allah SWT memberitahukan bahwa semua penduduk bumi akan pergi meninggalkannya dan semuanya akan mati, begitu juga semua penduduk langit, kecuali siapa saja yang dikehendaki Allah SWT.
Lebih lanjut dijelaskan, tidak ada yang kekal selain dari Allah yang Maha Mulia, karena sesungguhnya Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Suci tidak mati, bahkan hidup kekal dan selamanya tidak mati (Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan).