Wanita 38 Tahun Mengklaim Menurunkan Berat Badan 63 Kg pakai Makanan Tinggi Protein. Mungkinkah?

Diet
Sumber: freepik
0 Komentar

Para tubuh mempersilakan menjelang sambungan hidup pakai penuh angan-angan pakai preferensi hadirat protein menjelang bermanfaat menyusutkan intensi sambungan hidup dan menjauhi permainan awal saji masa ngemil. Diet tinggi karbohidrat dan sakarin melantarkan bol insulin dan membarukan seseorang awal lapar. 

Hal ini membarukan kelas sambungan hidup permainan awal saji barang apa yang terselip dan sambungan hidup berlebihan, yang berorientasi ke berlebihan larangan metabolisme. “Mengonsumsi 20 menjeru 30 gram protein setiap sungai kecil sambungan hidup dan menyetujui 40 tunjangan pecah besaran dorongan ketajaman bagian dalam kalori bohlam perian dari pecah protein adalah lembaga sambungan hidup yang ideal,” tutur Dr Dilip Gude, dukun ahli penasihat di Yashoda Hospitals, Hyderabad.

Selain Protein, Ada Faktor Lain yang Penting

Aspek penting lainnya bagian dalam mengempu deteriorasi bobot lengan adalah melihat dng cermat kausa emotional eating (sambungan hidup emosional) dan menempatkan lembaga yang lebih bermanfaat menjelang melalui tensi atau roh negatif. “Ini upas membelit mengejar santunan pecah konco atau profesional, memakai muslihat mindfulness, atau mengamalkan tingkah laku penghilang tensi sebagai yoga atau meditasi.

Baca Juga:Rahasia Tersembunyi di Balik Keindahan Gunung Bromo! Pesona Alam yang Memukau dan Misteri yang MenantiBenarkah Warna Biru Menenangkan? Fakta Menarik Tentang Psikologi Warna yang Jarang Diketahui

Dengan mengatasi akar penyebab emotional eating, individu dapat lebih mencegah kenaikan berat badan yang tidak perlu dan tetap pada jalurnya dengan tujuan kesehatan mereka,” kata Dr Rajiv Manek, konsultan bedah laparoskopi, metabolik, dan bariatrik umum di Wockhardt Hospitals Mira Road.

Dr Manek menambahkan bahwa metode penurunan berat badan yang cepat atau ekstrem seringkali sulit dipertahankan dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan kembali. “Sebaliknya, fokuslah pada kemajuan yang lambat dan mantap dengan membuat perubahan bertahap yang dapat Anda patuhi dari waktu ke waktu. 

Dengan menciptakan kebiasaan sehat yang sesuai dengan gaya hidup Anda, Anda akan lebih cenderung mempertahankan keberhasilan penurunan berat badan di masa depan,” kata Dr Manek.

Berapa Banyak Protein yang Terlalu Banyak?

Ada peningkatan risiko kerusakan ginjal karena mengonsumsi makanan tinggi protein tanpa pengawasan. “Ketika seseorang memilih makanan tinggi protein, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan produk sampingan dari konsumsi protein berlebih. 

0 Komentar