Namun, perkembangan infeksi pada periodontitis agresif bisa 3–4 kali lebih cepat di bandingkan dengan tipe kronis.
Hal ini bahkan bisa meningkatkan risiko komplikasi berupa gigi copot.
Selain gejala penyakit gusi pada umumnya, gejala lain yang mungkin di alami seseorang dengan periodontitis agresif adalah gusi bernanah atau mulut berasa logam. Meski bisa terjadi pada siapa saja, buku berjudul Periodontologi dan Implantologi Gigi menyebutkan bahwa periodontitis agresif lebih banyak di temukan pada orang berusia di bawah 30 tahun.
Untuk mengobati periodontitis agresif, dokter biasanya melakukan scaling atau memberikan antibiotik.
Baca Juga:8 Penyebab Gigi Ngilu Yang Wajib Kita Waspadai,Yuk Simak Apa Saja Kah Itu !Hore Hore Libur Telah Tiba Saat Nya Ajak Anggota Keluarga Ber Wisata Ke Curung Putri Kuningan !
Namun, jika celah gusi dan gigi sudah terlalu lebar, dokter bisa menyarankan cabut gigi atau pembedahan.
4. Periodontitis sistemikMeski penyebab utama gum di sease adalah kebersihan gigi dan mulut yang buruk, kondisi ini juga bisa menjadi gejala penyakit lain.
Masalah pada gusi yang berkembang karena penyakit tertentu di sebut periodontitis sistemik.
Sistemik artinya penyakit ini memengaruhi keseluruhan tubuh, bukan hanya satu organ.
Beberapa penyakit yang dapat memunculkan komplikasi berupa periodontitis adalah diabetes, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, kanker usus besar, dan infeksi saluran pernapasan.
Selain gejala khas periodontitis, gum di sease yang bersifat sistemik biasanya juga di sertai gejala lain terkait penyakit yang mendasarinya.
Demikian sedikit pemapran mengenai jenis penyakit gusi yang sering di sebabkan oleh gigi linu yang banyak di rasakan oleh banyak orang.