Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),Apa Itu Dan Apa Penyebabnya,Cari Tahu Di Sini.

Foto
Foto/penyakit paru paru (health.tribunnews.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV-Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang.

PPOK umumnya di tandai dengan kesulitan bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). PPOK merupakan penyakit yang sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.

Dua kondisi yang paling sering berkembang menjadi PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema.

Baca Juga:Baru Dengar Ya Ternyata Ada Tindakan Yang Bernama Biopsi,Simak Yuk Manfaat,Jenisnya.Yuk Kenali Cara Mendekti Benjola Payudara Dengan SADARI !

Pada bronkitis kronis, kerusakan terjadi pada saluran pernapasan (bronkus). Sedangkan pada emfisema, kerusakan terjadi pada kantung paru-paru (alveolus).

PPOK atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) lebih sering menyerang orang usia paruh baya yang merokok.

Seiring waktu, penyakit ini akan memburuk dan berisiko menyebabkan penderitanya terkena penyakit jantung dan kanker paru-paru.

Selain itu, penyakit paru obstruktif kronis juga bisa meningkatkan risiko penderitanya terkena COVID-19.

Menurut sebuah penelitian, penderita PPOK memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi terkena COVID-19 daripada orang yang tidak menderita PPOK.

Diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien, termasuk mencari tahu faktor yang memicu PPOK.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada paru-paru dengan menggunakan stetoskop.

Baca Juga:Waspadai Dan Deteksi Dini Mengenai Benjolan di Payudara,Simak Yuk Bagimana Caranya.Waspadai Benjolan di Payudara Yang Bukan Penyakit Kangker.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini:

  • Tes fungsi paru-paru (spirometri), untuk mengukur volume udara yang di hirup dan di keluarkan oleh pasien, serta untuk mengetahui apakah paru-paru dapat mengirimkan oksigen dalam jumlah cukup ke dalam darah
  • Tes darah, untuk mengukur kadar protein alpha-1-antitrypsin dalam darah dan menyingkirkan kemungkinan gejala di sebabkan oleh penyakit lain, seperti anemia atau polisitemia
  • Analisis gas darah arteri, untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah
  • Pemindaian dengan foto Rontgen dan CT scan, untuk mendeteksi emfisema atau gangguan lain di paru-paru
  • Selain tes-tes di atas, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lain untuk menentukan tingkat keparahan PPOK yang diderita pasien. Pemeriksaan tersebut dapat berupa:
  • Elektrokardiogram (EKG) dan USG jantung (ekokardiogram), untuk memeriksa konduksi listrik dan struktur jantung
  • Tes sampel dahak, untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi bakteri atau jamur
0 Komentar