RADARCIREBON.TV- Saat ini, kecerdasan buatan, juga dikenal sebagai AI, telah masuk ke banyak bidang, termasuk pendidikan. Dalam dunia pendidikan, AI digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyusun materi dan membuat karya ilmiah. Namun, tampaknya ada kontroversi tentang penggunaan AI dalam bidang pendidikan. Ada banyak cara yang tidak bijak untuk menggunakan AI, seperti copy-paste jawaban ChatGPT ke dalam tugas kuliah, dan sebagainya.
AI memang dapat memiliki efek buruk pada dunia pendidikan jika digunakan dengan tidak bijak. Ini dapat memengaruhi guru dan pelajar. Berikut adalah beberapa efek buruk AI pada dunia pendidikan. Apa saja yang benar?
1. Siswa menjadi ketergantungan pada teknologi
Salah satu efek negatif kecerdasan buatan pada pendidikan adalah siswa menjadi terlalu bergantung pada AI; ini akan mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan dalam pembelajaran dapat mengurangi interaksi sosial antara siswa dan pendidik, yang merupakan komponen penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
Baca Juga:Pilihan yang Terbaik 2024: Inilah 5 Smart Speaker dengan Fitur Canggihnya!Tidak Perlu Menjadi Hacker! Inilah 5 Cara Mudah Melacak Lokasi Pemiliki Nomor HP Tanpa Perlu Diketahui
Guru dapat menggabungkan teknologi dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang mendorong pemikiran kritis untuk mengatasi ketergantungan siswa pada kecerdasan buatan. Tugas yang membutuhkan penelitian manual dan diskusi kelompok harus diberikan kepada siswa. Selain itu, sangat penting untuk mengajarkan literasi digital agar siswa memahami kapan dan bagaimana menggunakan AI secara bijak.
2. Ketidakseimbangan akses, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia
Akses ke teknologi kecerdasan buatan dapat memperlebar perbedaan pendidikan antara daerah kaya dan miskin. Akses internet dan teknologi informasi masih tidak merata di Indonesia. Siswa dan institusi pendidikan masih kekurangan pemahaman tentang penggunaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan. Selain itu, AI juga dapat memberikan jawaban instan, sehingga proses pembelajaran mendalam dapat dikurangi karena siswa mungkin tidak terlibat sepenuhnya dalam mencari solusi atau memahami konsep.
3. Masalah privasi dan keamanan data
Penggunaan AI dapat menimbulkan risiko pelanggaran privasi, terutama jika data pribadi siswa dikumpulkan dan digunakan tanpa pengawasan ketat. Namun, keamanan data dan privasi warga Indonesia masih menjadi masalah serius, dan pemerintah harus memiliki kemampuan untuk memastikan keamanan data dan privasi rakyatnya sebelum menerapkan AI di dunia pendidikan.
4. Ancaman terhadap eksistensi tenaga pengajar
Salah satu efek negatif AI dalam dunia pendidikan adalah risiko kehilangan eksistensi pengajar atau guru karena AI dapat memberikan materi pembelajaran secara otomatis. Sistem AI yang mampu memberikan evaluasi, penjelasan, dan koreksi tugas dapat menggantikan guru.
Pendidik tetap berperan penting dalam membangun hubungan sosial dan emosional dengan siswa mereka. Pengajaran bukan hanya tentang menyampaikan materi; itu juga memerlukan bimbingan moral, pengembangan karakter, dan dukungan pribadi yang tidak dapat diberikan oleh AI. Oleh karena itu, meskipun AI dapat mengubah peran pengajar, mereka tetap penting untuk aspek humanis dari pendidikan.
5. Biaya tinggi jika ingin digunakan secara masif
Berinvestasi besar dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan guru diperlukan untuk menerapkan AI dalam dunia pendidikan, karena hal ini dapat membuat perbedaan lebih besar antara sekolah kaya dan miskin. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi AI.
AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi perlu dikelola dengan bijak. Dengan memahami dampak positif dan negatifnya, kita dapat memanfaatkan AI dengan lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Bagaimana pendapat Anda?