Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan bergerak melindungi warganya untuk memastikan ketersediaan dan distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi bagi masyarakat kecil dan pelaku UMKM, Rabu siang.
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kuningan melakukan monitoring dan evaluasi guna memastikan kelancaran distribusi dan rantai pasokan, mulai dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ke agen, dari agen ke pangkalan, hingga dari pangkalan ke pengecer. Tak tanggung-tanggung, Kepala Diskopdagperin Kuningan, Trisman Supriatna, mengajak langsung para pemangku kepentingan dalam distribusi LPG, yakni Sales Area Manager dan SBM Pertamina Cirebon serta jajaran Hiswana Migas.
Monitoring dan evaluasi ini dimulai dengan mendatangi salah satu SPBE dan mengecek langsung aktivitas di stasiun pengisian LPG serta proses bongkar muat gas melon ke pihak agen. Dalam kesempatan ini, Diskopdagperin mendengarkan langsung pernyataan dari Pertamina yang akan menambah kuota pasokan untuk wilayah Kuningan dan Cirebon Raya atau Ciayumajakuning.
Baca Juga:MK Tolak Gugatan Pilkada Kab. Cirebon – VideoKabupaten Cirebon Akan Jadi Tuan Rumah Temu Inklusi Nasional – Video
Diketahui, Pertamina telah menyiapkan kuota sebanyak 36.000 metrik ton untuk kawasan ini. Selain itu, guna memastikan pasokan tetap aman, Pertamina juga siap menambah 50 persen lagi dari jumlah tersebut. Dengan melimpahnya pasokan LPG di Kuningan, masyarakat diharapkan tidak melakukan aksi borong atau panic buying.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 11,7 juta tabung gas melon untuk Kuningan tersedia dalam jumlah cukup melimpah, dengan pendistribusian yang diawasi setiap hari.