RADARCIREBON.TV- Setelah mengalahkan ChatGPT sebagai aplikasi nomor satu di App Store Amerika Serikat, perusahaan kecerdasan buatan asal China DeepSeek mengejutkan dunia teknologi. Setelah kesuksesan ini, pasar saham teknologi AS mengalami guncangan besar, kehilangan hingga 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16.220 triliun) dalam satu hari perdagangan pada Senin (27/1/2025).
R1, model AI terbaru DeepSeek, menarik perhatian dunia karena mampu bersaing dengan performa ChatGPT dengan biaya pengembangan yang lebih rendah. Biaya yang dihabiskan perusahaan untuk pengembangan model AI Barat mencapai 100 juta hingga 1 miliar dolar AS (sekitar Rp1,6-16 triliun), tetapi itu hanya 5,6 juta dolar AS (sekitar Rp90 miliar). Presiden AS Donald Trump bahkan mengatakan bahwa fenomena AI China Deepseek mengguncang Amerika adalah peringatan bagi industri teknologi AS untuk tetap fokus pada persaingan global, seperti yang dilaporkan The Guardian.
1. Mengenal Deepseek, pesaing ChatGPT dari China
Liang Wenfeng, seorang lulusan Universitas Zhejiang yang saat ini mengelola hedge fund High-Flyer Capital, mendirikan DeepSeek pada Juli 2023. Menurut MIT Technology Review, sebelum AS memberlakukan larangan ekspor chip canggih ke China pada September 2022, Liang telah membeli beberapa chip Nvidia A100. Pengembangan DeepSeek dimulai dengan chip-chip ini.
Baca Juga:Minuman yang Sehat: Inilah 5 Manfaat The Bunga Sepatu untuk Diet dan KolesterolSi Cantik Kecombrang: Ini Dia 5 Manfaat Kesehatan yang Harus Diketahui
Perusahaan mengembangkan model AI R1 dengan chip Nvidia H800 yang kurang canggih, yang dibuat khusus untuk pasar China setelah larangan ekspor chip H100. Keberhasilan DeepSeek dengan chip yang lebih sederhana ini mengejutkan banyak orang karena mampu mencapai performa setara dengan model AI terkemuka AS.
Selama proses pengembangannya, Model R1 menggunakan reinforcement learning dan fine-tuning supervised. Menariknya, kode dan model DeepSeek tersedia secara gratis karena mereka menggunakan pendekatan open-source. Menurut VentureBeat, biaya operasional DeepSeek adalah 90 hingga 95 persen lebih rendah daripada OpenAI.
Liang mengatakan dalam wawancara dengan media China bahwa AI seharusnya murah dan dapat diakses oleh semua orang. Dia juga mengatakan bahwa jarak antara teknologi AI AS dan China hanya satu hingga dua tahun.
2. DeepSeek salip ChatGPT di App Store
Aplikasi DeepSeek mengungguli ChatGPT di App Store di Amerika Serikat dan 51 negara lainnya, menurut TechCrunch. Mengingat perusahaan baru baru ini meluncurkan aplikasi mobile-nya, pencapaian ini semakin mengesankan. Menurut data yang dikumpulkan oleh firma analitik Appfigures, DeepSeek saat ini berada di peringkat sepuluh aplikasi gratis terbaik yang tersedia di AppStore 111 negara.