Jumlah unduhan aplikasi DeepSeek melonjak drastis dalam hitungan hari dari 1 juta menjadi 2,6 juta. Sensor Tower melaporkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, lebih dari 80% dari total unduhan terjadi. Jumlah pengguna aktif harian DeepSeek meningkat lebih dari 110 persen di seluruh dunia dan di Amerika Serikat antara 24 dan 25 Januari 2025.
Meskipun DeepSeek berbasis di China, penggunanya tersebar di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat menjadi pasar terbesar kedua dengan kontribusi 15% dari total unduhan, diikuti oleh Mesir dengan 6%. Namun, karena laporan serangan siber, mereka membatasi pengguna baru dari luar China.
3. DeepSeek mengguncang pasar saham
Kemunculan DeepSeek memiliki dampak terbesar pada pasar saham teknologi global. Indeks Nasdaq turun 3,1 persen, kehilangan 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16.200 triliun) dari nilai total 32,5 triliun dolar AS (Rp527.000 triliun) pada pekan sebelumnya. Saham Nvidia mengalami penurunan terbesar dalam sejarah pasar AS dalam satu hari, kehilangan 600 miliar dolar AS (Rp9.731 triliun).
Baca Juga:Minuman yang Sehat: Inilah 5 Manfaat The Bunga Sepatu untuk Diet dan KolesterolSi Cantik Kecombrang: Ini Dia 5 Manfaat Kesehatan yang Harus Diketahui
Tidak hanya di Amerika Serikat, indeks pan-Eropa Stoxx 600 juga terkena dampaknya. Perusahaan chip Jepang seperti Disco dan Advantest, pemasok Nvidia, masing-masing turun 1,8 persen dan 8,6 persen di Asia. Perusahaan chip Belanda ASML turun 7%, Siemens Energy Jerman turun hampir 20%, dan Schneider Electric Prancis turun 9,5 persen.
Selain itu, perusahaan energi terpengaruh. Produsen turbin angin dan gas GE Vernova turun 21%, dan pembangkit listrik Vistra turun 28%. Kekhawatiran tentang pengurangan konsumsi energi teknologi AI baru muncul. Alphabet, induk Google, kehilangan 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.600 triliun) nilai pasar, sementara Microsoft kehilangan 7 miliar dolar AS (sekitar Rp113 triliun).
4. Perlombaan AI global semakin panas
Investor teknologi terkemuka AS Marc Andreessen menyebut peluncuran DeepSeek R1 sebagai “momen Sputnik” dalam persaingan kecerdasan buatan di seluruh dunia. Dia membandingkannya dengan peristiwa penting ketika Uni Soviet mengejutkan AS dengan meluncurkan satelit pertama ke orbit selama Perang Dingin.
Pencapaian DeepSeek menunjukkan bahwa kebijakan pembatasan ekspor teknologi AS mungkin kurang efektif. Bahkan dilaporkan bahwa Meta membentuk tim khusus untuk mempelajari teknik pelatihan DeepSeek.
Kepala pasar Interactive Investor Richard Hunter mengatakan bahwa fenomena AI China Deepseek, yang mengguncang Amerika, akan membuat investor merenungkan kembali investasi ratusan miliar dolar dalam industri kecerdasan buatan. Dr. Andrew Duncan dari Institut Alan Turing mengatakan bahwa pengembangan DeepSeek sangat menarik karena memanfaatkan pendekatan open source untuk mendemokratisasi akses ke model AI canggih.