NASA dan beberapa lembaga penting lainnya di Amerika Serikat telah melarang penggunaan DeepSeek. Ini terjadi setelah kepala divisi AI perusahaan mengonfirmasi bahwa server DeepSeek beroperasi di luar wilayah AS. Pentagon juga melakukan hal yang sama melalui Agency for Defense Information Systems setelah menemukan staf mereka menggunakan aplikasi DeepSeek tanpa izin resmi.
Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan peringatan keras kepada seluruh anggota stafnya bahwa mereka dilarang menggunakan DeepSeek untuk tujuan resmi atau pribadi. Rekomendasi dari tim keamanan siber Angkatan Laut AS adalah sumber kebijakan ini.
Gubernur Greg Abbott memperluas larangan ke tingkat negara bagian. Abbott melarang perangkat lunak DeepSeek di semua perangkat milik pemerintah Texas. Sementara itu, Kantor Administrasi Kongres Amerika Serikat bahkan melaporkan adanya kasus di mana peretas menggunakan DeepSeek untuk menyebarkan malware.
Baca Juga:Gamer Indonesia Siap-siap! Legion GO S akan Resmi Hadir di Indonesia dengan Performa GaharLagi Mencari HP Murah? Ini Dia 5 Pilihan HP POCO Terbaru di Februari 2025 Mulai dari Rp1,3 Juta!
4. Untuk sementara, Korea Selatan melarang DeepSeek
Kementerian Perdagangan Korea Selatan sementara melarang karyawannya untuk menggunakan DeepSeek, menurut Al Jazeera. Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan juga meminta penjelasan menyeluruh tentang bagaimana DeepSeek mengelola data pengguna mereka. Salah satu perusahaan multinasional Korea Hydro dan Nuclear Power bertanggung jawab atas penghentian DeepSeek di Korea Selatan. Sejak Januari 2025 kemarin, perusahaan nuklir ini melarang penggunaan layanan AI seperti DeepSeek di perangkat karyawannya. Pemerintah Korea Selatan juga meminta lembaga lain untuk berhati-hati terhadap semua platform AI.
5. Australia memberlakukan pelarangan DeepSeek secara keseluruhan
Kementerian Dalam Negeri Australia menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap DeepSeek. Ini berarti bahwa semua lembaga pemerintah di Australia harus memblokir dan menghapus semua produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek dari sistem mereka. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keamanan nasional Australia, kata Tony Burke, Menteri Dalam Negeri Australia. Pemerintah Australia menemukan bahwa teknologi DeepSeek menimbulkan ancaman keamanan yang tidak dapat diabaikan.
Diskusi tentang keamanan data pengguna DeepSeek sangat tidak setuju. Dengan mempertimbangkan sejarah represif dan restriktif pemerintah China, beberapa orang melihat kekhawatiran ini masuk akal. Namun, orang lain percaya bahwa kekhawatiran ini berlebihan dan bahkan bias. Karena sifatnya yang open source dan dapat dijalankan secara lokal, mereka menganggap DeepSeek bahkan mungkin lebih aman ketimbang kebanyakan model AI Barat.