Qwen memiliki kemampuan yang luar biasa dalam tugas-tugas yang kompleks, seperti penalaran dan pemahaman kode. Model ini dilatih dengan lebih dari dua puluh triliun token dan menggunakan arsitektur mix-of-experts untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya komputasi. Qwen dapat mencapai kinerja tinggi dengan biaya yang lebih rendah berkat pendekatan efektif ini.
3. Kimi, produk Moonshot AI yang menjanjikan
Moonshot AI adalah startup AI yang cukup menjanjikan yang dinilai sebesar 3,3 miliar dolar AS (sekitar 53,7 triliun rupiah). Alibaba dan Tencent, dua raksasa teknologi China, mendukung perusahaan. Wall Street Journal melaporkan bahwa chatbot mereka, Kimi, telah menarik 13 juta pengguna di China.
Kimi k1.5, model AI Moonshot yang paling baru, dilaporkan memiliki kemampuan untuk mengalahkan bahkan mengungguli model OpenAI o1 dalam beberapa hal. Kimi terutama unggul dalam matematika, pemrograman, dan kemampuan untuk memahami input visual dan teks secara bersamaan. Dengan kehadiran Kimi, ekosistem AI China menjadi lebih baik dan pengguna yang mencari alternatif untuk model AI Barat memiliki lebih banyak opsi.
Baca Juga:Samsung Seri M dan Seri A: Inilah 6 Perbandingan Lengkapnya, Mana yang Lebih Worth It?Resmi Diluncurkan! ASUS Zenfone 12 Ultra, Bawakan Audio Jack 3,5 mm!
4. Ernie Bot, pionir chatbot AI China
Pada November 2024, chatbot AI Ernie Baidu mencapai 430 juta pengguna, menjadikannya perusahaan pertama di China yang meluncurkan chatbot AI untuk publik. Pencapaian ini menunjukkan seberapa antusias masyarakat China terhadap teknologi kecerdasan buatan.
Model Ernie 4.0, yang dirilis pada Oktober 2023, mendukung Ernie Bot. Baidu menyatakan bahwa model ini memiliki kemampuan untuk mengalahkan GPT-4 dalam berbagai hal. Ernie Bot tidak hanya dapat berbicara dalam bahasa natural tetapi juga dapat membuat gambar dengan menggunakan deskripsi teks.
5. MiniMax yang punya jendela konteks hingga 4 juta token
Dengan meluncurkan seri MiniMax-01, yang memiliki kemampuan jendela konteks mencapai 4 juta token, MiniMax menarik perhatian industri AI. Pencapaian ini dua kali lipat lebih besar daripada Gemini 1.5 Pro milik Google, yang hanya mampu memproses 2 juta token, menurut VentureBeat. Memproses ribuan halaman buku dalam satu interaksi sama dengan kemampuan ini.
Sebagai alternatif dari arsitektur transformer konvensional, model ini menggunakan arsitektur Lightning Attention yang inovatif. MiniMax-01 memiliki 456 miliar parameter, yang 45,9 miliar diaktifkan per inferensi. Biaya API MiniMax sangat bersaing, hanya 0,2 dolar AS (sekitar Rp3.200) per satu juta token input dan 1,1 dolar AS (sekitar Rp18 ribu) per satu juta token output. Harga ini 12,5 kali lebih rendah daripada GPT-4o, yang mematok 2,5 dolar AS (sekitar Rp40 ribu) per satu juta token input.