RADARCIREBON.TV- Tradisi Lebaran Indonesia selalu terkait dengan lontong dan ketupat. Pada masa lalu, orang menggunakan daun pisang atau janur untuk membuat ketupat dan ketupat, tetapi sekarang banyak orang menggunakan plastik. Sepertinya itu karena plastik mudah diakses dan berguna. Sayangnya, penggunaan plastik sering dikaitkan dengan ancaman kesehatan.
Apakah ada risiko yang terkait dengan membungkus ketupat dan lontong pakai plastik? Menurut Dr. Tan Shot Yen, M.Hum, ahli gizi masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, plastik yang digunakan untuk membungkus lontong atau ketupat yang kena panas dari pengukusan dapat melepaskan zat kimia berbahaya. Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, lihat artikel berikut.
1. Apakah ada risiko yang terkait dengan membungkus ketupat dan lontong pakai plastik?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, plastik untuk pembungkus lontong dan ketupat dianggap berbahaya. Bahan kimia berbahaya dapat terlepas dari plastik dan masuk ke makanan yang dikonsumsi. Leaching atau pelepasan zat kimia adalah nama proses ini.
Baca Juga:Dengan 6 Jenis Termometer Masak Ini, Masakan Menjadi Matang Merata dengan SempurnaMemahami Fungsi Termometer, Jenis, dan Cara Penggunaan yang Tepat
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat menyatakan bahwa menggunakan suhu tinggi saat merebus lontong atau ketupat dapat mempercepat pelepasan bahan kimia dari plastik pembungkus. Studi menunjukkan bahwa zat kimia dapat terlepas hingga lima puluh lima kali lebih cepat daripada dalam kondisi normal ketika plastik dipanaskan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan untuk memasak, semakin banyak zat berbahaya yang dapat masuk ke makanan.
Bisphenol A (BPA) dan phthalates adalah bahan kimia utama yang harus diperhatikan. Menurut Jurnal Kesehatan Medika Saintika, BPA membuat plastik keras dan transparan, sementara phthalates membuatnya lembut dan fleksibel. Kedua bahan tersebut disebut sebagai pengganggu endokrin, dan mereka memiliki kemampuan untuk meniru hormon manusia dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
2. Dampak kesehatan dari paparan bahan kimia pada plastik
Makan makanan yang terkontaminasi plastik dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Para ahli telah mengidentifikasi beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Pertama dan terpenting, paparan BPA dan phthalates dapat menyebabkan masalah hormon. Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa kedua bahan tersebut memiliki kemampuan untuk meniru, memblokir, atau mengubah sinyal kimia yang mengatur metabolisme dan proses reproduksi. Jika dipaparkan pada waktu sensitif, zat-zat ini dapat merusak, bahkan dalam jumlah kecil. Misalnya, saat janin membentuk otaknya atau saat organ reproduksinya berkembang.