RADARCIREBON.TV- TikTok memiliki pedoman komunitas yang ketat untuk memastikan bahwa platformnya aman dan nyaman digunakan. Seseorang yang melanggar peraturan dapat menghadapi penghapusan video, pembatasan akun, atau bahkan diblokir secara permanen.
Tidak mengherankan bahwa para influencer atau pembuat konten yang sering membuat konten di TikTok harus benar-benar menghindari tindakan ilegal agar tetap aman dan tidak melanggar undang-undang. Empat kebijakan konten berikut melanggar aturan TikTok. Ada baiknya menghindari dan tidak melakukannya dalam konten kamu, ya!
1. Konten yang mengandung kekerasan atau perilaku berbahaya
TikTok secara ketat melarang konten yang menampilkan kekerasan, ancaman, atau tindakan berbahaya yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Ini juga mencakup adegan kekerasan fisik, tantangan, atau pelecehan yang dapat membahayakan pengguna.
Baca Juga:Pilih Mana? Antara Realme C75 dan Realme C75x: Tahan Lama dan Sama-sama Murah!Kenalan Yuk dengan Vivobook S 14 OLED: Inilah 6 Fitur Menarik Laptop AI Bertenaga AMD Ryzenâ„¢
Selain itu, konten yang mempromosikan bahan peledak, senjata, atau tindakan ilegal, seperti vandalisme, dilarang. TikTok dapat menghapus video yang dianggap berpotensi berbahaya atau bahkan menghapusnya sebelum mendapatkan banyak penayangan, jadi penting untuk mengikuti pedoman komunitasnya untuk menghindari mengunggah konten serupa.
2. Konten yang mengarah pada pelecehan atau perundungan
TikTok memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap perundungan atau bullying serta pelecehan apa pun. Konten yang terkesan merendahkan, mengolok-olok, atau menyerang seseorang atau kelompok dapat dianggap melanggar pedoman komunitas dan dapat menyebabkan sanksi.
Komentar atau video yang dianggap menghina, mengancam, atau mengajak orang lain untuk mengganggu dapat dibatasi atau bahkan dihapus secara permanen dari akun. TikTok bertujuan untuk menciptakan platform sosial media yang memiliki kesan positif bagi semua penggunanya, sehingga segala bentuk pelecehan tidak bisa ditoleransi.
3. Konten yang menyesatkan atau hoax
Jika kamu membuat konten yang mengandung informasi palsu, teori konspirasi, atau konten yang terkesan menyesatkan publik, kamu melanggar aturan TikTok. TikTok sangat berusaha untuk mengurangi penyebaran berita hoax, terutama yang berkaitan dengan politik, kesehatan, atau bencana alam.
TikTok berhak untuk menandai video yang belum terverifikasi sebagai konten yang menyesatkan atau memicu reaksi kepanikan dari pengguna, sehingga dihapus. Karena itu, pengguna harus memastikan bahwa informasi yang mereka bagikan di TikTok benar-benar asli dan tidak menyesatkan.
4. Konten yang mengandung unsur eksploitasi atau ketelanjangan
TikTok memiliki pedoman komunitas yang sangat ketat yang melarang konten yang mengeksploitasi, ketelanjangan, atau pelecehan seksual. Pedoman ini juga mencakup konten vulgar dan mengeksploitasi orang, terutama anak-anak, dengan cara yang terkesan seksual.
TikTok sangat berusaha untuk menjaga komunitasnya ramah dan dapat diakses oleh segala usia, jadi pasti akan ada tindakan tegas terhadap konten seperti ini. Selain itu, pastikan penggunaan pakaian dan tarian yang diunggah di platform tersebut tidak terlalu terbuka atau dianggap tidak pantas, karena hal ini dapat menyebabkan video dihapus.
Baca Juga:Siap untuk Dipamerkan? Inilah Realme 14 Pro Lite 5G Resmi Dirilis dengan Desain Menawan dan Baterai Tahan LamaDengan Kapasitas 7000 mAh, Realme Neo7 dan Neo7x Siap Bertahan Seharian Tanpa Perlu di Cas
TikTok memiliki aturan ketat untuk mencegah pengguna melihat konten yang dianggap tidak pantas atau berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mematuhi kebijakan konten TikTok jika kamu ingin melanggarnya. Pastikan bahwa semua yang kamu unggah benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan aturan komunitas agar tidak dihapus atau diblokir secara permanen. Agar penggunaan TikTok menjadi lebih menyenangkan, ikuti aturannya!