RADARCIREBON.TV- Salah satu jenis jagung yang ada di Indonesia adalah jagung pulut, juga dikenal sebagai jagung ketan. Di wilayah timur Indonesia, jagung ini banyak dimakan. Jagung ini banyak diolah menjadi berbagai jenis makanan olahan karena rasanya yang gurih dan pulen.
Ada dua jenis jagung pulut ini: satu yang putih dan berwarna ungu, dan yang lain adalah campuran putih-ungu.
Anda ingin tahu lebih banyak tentang jagung pulut? Baca artikel berikut dengan hati-hati!
Baca Juga:Ternyata Bukan Asli Indonesia? Yuk Simak 5 Fakta Menarik tentang Telur Asin yang Buat Terkejut!Merayat dan Lezat! Inilah Sejarah Nasi Liwet Khas Sunda, KulinernTradisonal dengan Cita Rasa Juara
1. Jagung pulut memiliki rasa gurih, pulen, dan enak
Jagung pulut atau jagung ketan banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan di beberapa wilayah di timur Indonesia, jagung ini biasa digunakan sebagai makanan lokal dan makanan pokok.
Jagung pulut memiliki kandungan amilopektin yang tinggi (berkisaran 90-99%) dibandingkan jagung biasa (berkisaran 72-76%). Ini menyebabkan rasanya yang enak dan khas, serta rasanya yang pulen, gurih, dan lembut.
Jaguing pulut dengan rasa yang luar biasa ini dapat dimasak dalam berbagai cara, seperti direbus, dibakar, dijadikan bubur, atau bahkan dibuat menjadi emping.
2. Sulawesi menjadi pusat industri jagung pulut
Banyak orang makan dan menanam jagung pulut di wilayah timur Indonesia, seperti Pulau Sulawesi, yang merupakan pusat penanamannya. Selain itu, jagung pulut juga ditanam di Mataram, Lombok, Bima, Sumbawa Besar, Ambon, Seram, dan Kupang.
Sulawesi Tenggara adalah salah satu tempat yang banyak menghasilkan jagung pulut dan sebagian besar orang di sana makan jagung sebagai makanan pokok mereka Kabupaten yang menghasilkan jagung adalah Buton, Muna, Bombana, Wakatobi, Konawe Selatan, dan Konawe.
Banyak orang di daerah tersebut makan jagung pulut sebagai makanan pokok, terutama jagung pulut lokal.
3. Jagung pulut dapat diproses menjadi tepung jagung hingga brem
Jagung pulut memiliki rasa yang enak dan karakteristik yang berbeda dengan jagung biasa, yang memungkinkannya diolah menjadi berbagai jenis makanan, terutama jagung pulut putih.
Baca Juga:Martabak Bangka, Asli dari Pulau Bangka atau Cuma Namanya Saja? Temukan Jawabannya Disini!Tunggu Dulu, Jangan Cuma Dimakan Saja! Mari Cari Tahu Sejarahnya Kenapa Donat Tengahnya Bolong?
Saat jagung pulut masak susu (18–22 hari setelah penyerbukan), dapat digunakan untuk membuat susu atau dodol. Jagung pulut pipilan kering dapat digunakan untuk membuat beras jagung pulut dan tepung jagung pulut, serta untuk membuat tortilla, marning, bubur, atau emping. Selain itu, jagung pulut dapat difermentasi menjadi tape dan kemudian diproses kembali menjadi brem.