Sugihan Bali biasanya dilakukan setiap hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang. Ini dilakukan dengan mandi dan meminta Tirta Gocara pada Sulinggih sebagai simbol penyucian jiwa untuk menyambut Hari Raya Galungan.
4. Hari Penyekeban
Umat Hindu harus mengekang diri masing-masing pada Hari Penyekeban untuk menghindari melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama mereka. Minggu Pahing Wuku Dungulan adalah hari di mana hari Penyekeban diadakan.
5. Hari Penyajan
Ini adalah hari Senin Pon Wuku Dungulan, dan istilah “saja” berarti benar atau serius. Hari Penyajan dimaksudkan untuk memastikan bahwa orang Hindu sedang mempersiapkan diri untuk perayaan Hari Raya Galungan. Sebagian orang percaya bahwa pada Hari Penyajan, Bhuta Dungulan akan menggoda orang Hindu untuk melanggar ajaran agama mereka.
Baca Juga:Inilah Cara Termudah Daftar BRANKAS Digital untuk Investasi Emas LM AntamMengenal Hari Apa yang Diperingati pada 24 April 2025? Dari Angkutan Nasional dan Solidaritas Asia-Afrika
6. Hari Penampahan
Umat Hindu akan melakukan penjor pada Hari Penampahan ini. Hiasan ini dibuat dari batang bambu melengkung yang dimasukkan ke dalamnya. Penjor ini digunakan untuk menunjukkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa.
Umat Hindu tidak hanya menyembelih penjor, tetapi mereka juga menyembelih babi, yang dagingnya digunakan sebagai pelengkap upacara. Mereka melakukan ini sebagai simbol membunuh semua nafsu yang ada dalam diri manusia.
Menurut masyarakat Bali, pada Hari Penampahan ini, para leluhur akan mengunjungi keturunannya. Oleh karena itu, orang Bali juga memberikan hadiah kecil kepada leluhur mereka, termasuk nasi, lauk-pauk, buah, kopi, rokok, air, dan lekesan, yang terdiri dari daun sirih dan pinang.
7. Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan biasanya dimulai dengan sembahyang di rumah masing-masing hingga ke pura di sekitarnya. Orang Hindu di luar Pulau Bali juga melakukan tradisi pulang kampung, sembahyang di tempat mereka lahir.
Bagi orang Hindu yang masih memiliki anggota keluarga yang masih hidup yang dikubur atau masih hidup, mereka harus membawa banten atau sesajen ke kuburan mereka. Proses ini disebut sebagai mamunjung ka setra kuburan.
8. Hari Umanis Galungan
Umat Hindu akan melakukan sembahyang pada Hari Umanis Galungan, dan kemudian mereka akan melakukan dharma santi, yang merupakan tradisi mengunjungi saudara atau mengunjungi tempat wisata bersama keluarga.