Perbedaan jenis reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap hanya terletak pada tingkat resiko. Reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan dengan reksa dana pasar uang.
3. Reksa Dana Campuran
Kamu dapat melakukan investasi gabungan dari beberapa efek sekaligus jika memilih jenis reksa dana campuran. Namun, tingkat resikonya juga tinggi daripada jenis reksa dana sebelumnya, tetapi reksa dana campuran ini memiliki potensi pengembalian dana yang tinggi.
4. Reksa Dana Saham
Melalui reksa dana saham, para investor akan menginvestasikan dananya minimal 80 persen melalui efek saham kemudian sisanya melalui unit pasar uang. Tingkat resiko pada jenis reksa dana saham lebih tinggi. Meski begitu, potensi pengembalian dana investasinya juga lebih tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya.
Baca Juga:Dapatkan Komisi Hingga Puluhan Juta di Rumah Saja Melalui Program Shopee Affiliate, Simak Cara DaftarnyaMau Penghasilan Tambahan? Berikut Rekomendasi Pekerjaan yang Dapat Dilakukan Pelajar dan Mahasiswa
5. Reksa Dana Indeks
Jumlah dana yang diinvestasikan dalam jenis reksa dana indeks adalah sebesar minimal 80 persen. Reksa dana indeks biasanya terdiri dari indeks obligasi dan indeks saham. Portofolio efek yang digunakan dalam jenis reksa dana ini adalah indeks acuan sebagai panduan yang menyesuaikan dengan jenis reksa dana. Tingkat resiko serta potensi pengembalian dananya juga menyesuaikan dengan jenis reksa dana yang dipilih.
Seperti itulah penjelasan mengenai reksa dana. Ketika kamu memutuskan untuk melakukan investasi reksa dana, kamu perlu memahami jenis yang dipilih serta pahami juga tingkat resiko serta sistem pengembalian dananya. Ayo bangun financial freedom kamu melalui investasi reksa dana.