RADARCIREBON .TV – Suasana berbeda terasa di peringatan Hari Buruh Internasional (MayDay) 2025 di Kabupaten Cirebon. Tak ada demonstrasi, tak ada orasi keras. Yang ada justru kehangatan: pekerja, pejabat, dan aparat duduk bersama, saling berbagi peran di dapur umum.
Buruh dari berbagai sektor industri tampak bercengkerama akrab dengan Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag, Kapolresta Cirebon, Anggota DPRD Jawa Barat,Bambang Mujiarto ST, Kadisnakertrans Kabupaten Cirebon, Novi Hendriyanto SSTP MSi serta perwakilan serikat pekerja. Mereka memasak dan menyajikan makanan bersama — sebuah simbol kesetaraan dan komunikasi yang sehat.
Di tengah suasana itu, Bambang Mujiarto, ST, tokoh buruh sekaligus Pembina Aliansi Buruh Cirebon, menyampaikan makna di balik kegiatan ini.
Baca Juga:Kamu Wajib Tahu, Ada "Surga" Tersembunyi di Utara IndramayuSetelah Fenomena Lagu Ambyar Jawa, Kini Muncul Justy Aldrin: Master Lagu Ambyar dari Timur yang Bikin Galau
“MayDay di Cirebon tahun ini bukan tentang tuntutan, tapi tentang bagaimana kita membangun kebersamaan. Ketika buruh, pemerintah, dan pengusaha bisa duduk bersama, itu sudah bentuk kemajuan luar biasa,” ujar Bambang.
Ia menyebut, iklim kerja yang sehat hanya bisa tercipta jika semua pihak saling percaya dan mendengarkan.
Komitmen Menjaga Cirebon Tetap Kondusif
Sementara itu, Bupati Imron menegaskan bahwa Pemkab Cirebon berkomitmen untuk menjaga kondusifitas daerah agar semua pihak — baik buruh maupun investor — merasa aman dan nyaman.
“Kami ingin para pekerja bisa bekerja dengan tenang, dan para investor melihat Cirebon sebagai tempat yang stabil dan siap tumbuh,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa investor asal Jerman telah memilih Kecamatan Sedong sebagai lokasi pembangunan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu). Setelah dua tahun melakukan survei di seluruh Jawa, Cirebon akhirnya dipilih.
“Ini bukti bahwa Cirebon dipercaya dunia luar. Dan itu tidak lepas dari kerja sama semua pihak, termasuk para buruh,” tambahnya.
Serikat Aktif, Buruh Siap Hadapi Tantangan
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menyoroti tantangan besar yang sedang mengintai, seperti ancaman PHK massal secara nasional akibat tekanan ekonomi global.
Baca Juga:May Day 2025: Prabowo Bongkar Langkah Strategis Lindungi Buruh dari PHK dan OutsourcingCuma Rebahan, Nonton Video Bisa Dapat Saldo DANA? Ini Daftarnya, Wajib Coba!
“Kita tidak bisa hanya mengeluh. Kita harus ikut menjaga stabilitas agar dunia usaha tetap hidup. Tapi pada saat yang sama, hak dan kesejahteraan buruh juga harus dilindungi,” jelasnya.
Ia berharap semua perusahaan di Cirebon tetap menjunjung nilai kemanusiaan dan keadilan dalam mengambil keputusan, termasuk ketika menghadapi tekanan ekonomi. (dri)