Kisah nyata dan mengharukan terjadi di Kabupaten Kuningan dalam dua hari terakhir. Seorang remaja putri, dengan kondisi yatim piatu berusia 16 tahun, dengan langkah lemas, ditemukan warga di Desa Gunungkeling pada Minggu pagi.
Ternyata remaja putri ini telah menempuh perjalanan dari Sumatera menuju Kabupaten Kuningan untuk mencari keberadaan sang nenek dan pamannya. Kejadian ini viral di medsos karena ada kisah mengharukan di balik perjalanan ratusan kilometer remaja putri bernama Rara.
Kisah nyata dan mengharukan terjadi di Kabupaten Kuningan dalam dua hari terakhir. Seorang remaja putri, dengan kondisi yatim piatu berusia 16 tahun, dengan langkah lemas, ditemukan warga di Desa Gunungkeling pada Minggu pagi.
Baca Juga:Dukung Petani Tingkatkan Produksi Sektor Pertanian – VideoPemerintah Akan Tertibkan Warung PKL Di Watubelah – Video
Warga pun segera membantu dengan membawanya ke Polsek setempat. Kepada warga dan petugas, remaja ini ternyata seorang siswi di salah satu SMA di Batu Raja, telah menempuh perjalanan ratusan kilometer tanpa bekal dari Lampung menuju Kabupaten Kuningan.
Tujuannya untuk mencari keberadaan sang nenek dan pamannya, tanpa alamat lengkap, dan hanya mengetahui nama saja dari memori kenangan sekitar 8 tahun lalu. Peristiwa ini viral di medsos dan mengundang simpati banyak pihak, termasuk Pemkab Kuningan.
Remaja putri ini bernama Rara, menceritakan alasan mengapa ia sendirian melakukan perjalanan jauh tanpa bekal hingga sampai ke Kuningan.
Sepeninggal kedua orang tuanya yang wafat karena kecelakaan beberapa tahun lalu, siswi kelas 2 SMA ini harus tinggal bersama bibinya, yang diketahui berbeda keyakinan. Suasana kekeluargaan sempat berubah menjadi tekanan saat anak ini diajak untuk pindah agama. Sejak saat itu, Rara mulai merasa tertekan dan memilih untuk pergi mencari neneknya di Kuningan, meski hanya mengetahui nama saja dari kenangan yang nyaris samar-samar saat diajak berkunjung oleh kedua orang tua ke Kuningan pada 2017 silam.
Penemuan remaja putri yatim piatu ini sontak mengundang perhatian dari Pemkab Kuningan. Wakil Bupati Tuti Andriani dan Kadinsos Toto Toharudin, keduanya turun langsung untuk membantu Rara menemukan nenek dan pamannya. Selanjutnya, Rara diberi tempat menginap di rumah Kadinsos atas izin KPAI.
Dalam 24 jam, pencarian nenek dan paman Rara dilakukan secara kolaborasi, dengan mengerahkan anggota polisi di tiap Polsek serta anggota TNI di tiap Koramil, dan diumumkan ke setiap desa. Selain itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kuningan juga melakukan penelusuran melalui database kependudukan hingga menemukan puluhan nama yang sama dan ditelusuri satu persatu.
Dari tangan-tangan yang ikhlas inilah, akhirnya pada Senin pagi, upaya para petugas yang dikerahkan membuahkan hasil. Salah satu warga bernama Askinah, 65 tahun, dan pamannya bernama Wawing berhasil dilacak, beralamat di Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin, atau sekitar 40 kilometer ke arah timur Kuningan dari lokasi penemuan Rara.
Baca Juga:Pedagang Inisiatif Bongkar Warung Di Atas Trotoar – Video30 Anak Ikuti Khitanan Masal Di Desa Kedungdawa – Video
Haru dan tangis pecah saat Kadinsos Toto Toharudin mencoba menghubungi keluarga melalui video call, dan seketika sang nenek mengenali cucunya, begitu pula sebaliknya.
Momen ini membuat para petugas yang menyaksikan berderai air mata, termasuk awak media yang meliput turut serta larut dalam suasana pertemuan pertama nenek dengan cucunya melalui komunikasi digital.
Anak yatim piatu ini rencananya akan diantar langsung oleh Kadinsos menuju tempat tinggal neneknya.