Nvidia Lagi Apes! Saham Anjlok, Saingan dari China Makin Ganas!

foto
foto: nvidianews.nvidia.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Tahun ini, posisi keren Nvidia di dunia teknologi lagi goyah banget. Padahal sebelumnya, perusahaan ini selalu jadi bintang — rajin pecahin rekor pertumbuhan, sahamnya juga sempat meroket tinggi banget.

Tapi sekarang? Sepanjang tahun 2025, saham Nvidia udah turun lebih dari 20%. Penyebabnya? Kombinasi sial dari saingan baru yang kuat dan drama geopolitik antara Amerika Serikat dan China yang makin panas.

Muncul Saingan Kuat dari China: DeepSeek

Bayangin, Nvidia yang biasa bikin sistem AI mahal dan canggih, sekarang tersaingi sama DeepSeek, perusahaan asal China yang bisa bikin AI sekelas itu tapi dengan biaya lebih murah. Ini bikin banyak orang dan perusahaan mulai berpaling dari Nvidia.

Baca Juga:Jumat Berkah! DANA Bagi-Bagi Rp596.000 Gratis Siang Ini, Gini Cara Dapetinnya!Isi Survei, Dapat Duit! Begini Cara Dapat Saldo DANA Sampai Rp398.000 Gratis di 2025!

Masalah Tambah Parah Gara-Gara Perang Dagang

Belum selesai dengan DeepSeek, Nvidia juga kena imbas perang dagang AS–China. Pemerintah AS, lewat Trump, makin ketat ngatur ekspor chip ke China. Chip H20 milik Nvidia yang tadinya dibuat khusus buat pasar China, sekarang dilarang dikirim.

Masalahnya, pasar China itu penting banget buat Nvidia. Jadi, kehilangan pasar segede itu jelas bikin keuangan mereka terguncang.

Di Sisi Lain, China Makin Bersinar

Sementara Nvidia kesulitan, perusahaan chip asal China justru makin kinclong. Salah satunya SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corp), pabrik chip terbesar di China.

SMIC lagi naik daun banget, apalagi setelah mereka bantu Huawei bangkit lewat seri ponsel Mate 60 Pro. HP ini udah bisa 5G tanpa chip dari AS, dan semua berkat chip Kirin 9000s buatan SMIC.

Bukan cuma itu, SMIC sekarang udah mampu bikin chip canggih 5nm dan 7nm — teknologi tinggi yang sebelumnya didominasi perusahaan-perusahaan luar negeri.

Laporan Keuangan SMIC: Gede Tapi Masih Kurang Dikit

Laba SMIC di kuartal pertama 2025 nyampe US$188 juta, naik 161,9% dari sebelumnya. Tapi angka ini masih di bawah harapan analis yang ngarep sekitar US$222 juta. Pendapatannya juga naik jadi US$2,2 miliar, tapi juga sedikit di bawah ekspektasi.

Meski begitu, angka itu tetap bikin banyak orang angkat topi. Mereka lagi bersaing serius di tengah tren AI yang makin meledak.

0 Komentar