Catatan Sejarah, Runtuhnya Romawi Kekaisaran Terbesar Dalam Sejarah Dunia (Bag 1)

Sejarah Kekaisaran Romawi
Salah satu Kekasisaran terbesar dunia, Romawi akhirnya runtuh setelah ribuan tahun menguasai dunia
0 Komentar

Pada tahun 476 M, Odoacer memimpin invasi ke Italia. Ia berhasil mengalahkan dan membunuh Orestes di Pavia. Beberapa hari kemudian, ia mengeksekusi adik Orestes, Paulus, di Ravenna.

3. Kejatuhan Romulus Augustulus

Odoacer kemudian masuk ke Ravenna dan memaksa Romulus Augustulus turun takhta. Anak muda itu, karena usianya yang belia dan karena tidak dianggap sebagai ancaman, dibiarkan hidup. Ia diasingkan ke Campania, wilayah selatan Italia, dan diberikan pensiun—menurut sebagian sumber, 6.000 solidus emas.

Dengan tindakan itu, Kekaisaran Romawi Barat resmi berakhir. Yang Jatuh Bukan Roma Saja

Baca Juga:Dari Anak Lorong ke Raja Lapangan: Kisah Lamine Yamal, Bintang yang Dulu Menatap LangitKisah Juan Román Riquelme: Diam yang Berbicara, Seniman Sepak Bola dari Buenos Aires

Julius Nepos, kaisar sah menurut Konstantinopel, masih hidup di Dalmatia (kini Kroasia) dan terus mengklaim takhta sampai ia dibunuh pada tahun 480 M. Jadi, secara teknis, beberapa kalangan tidak menganggap 476 M sebagai “akhir absolut”.

Romawi Timur tidak menunjuk pengganti kaisar Barat. Sebaliknya, Kaisar Zeno di Konstantinopel mengakui Odoacer sebagai penguasa Italia, bukan sebagai kaisar, tetapi sebagai “Patricius”—gelar administratif Romawi.

Odoacer memerintah Italia secara de facto sebagai raja, meskipun ia mengakui kedaulatan nominal Romawi Timur. Dengan kata lain, Kekaisaran Romawi Barat secara hukum dibubarkan, tapi simbol-simbolnya bertahan selama beberapa dekade.

Warisan dari Kejatuhan

476 M bukan hanya akhir dari satu kekaisaran, tapi akhir dari zaman. Dunia Barat memasuki apa yang disebut sejarawan sebagai “Abad Kegelapan” atau Dark Ages:

Kota-kota menyusut.

Jalur perdagangan terputus.

Ilmu pengetahuan merosot.

Gereja menjadi institusi paling kuat yang tersisa.

Namun, dari reruntuhan Roma, lahirlah benih-benih masa depan: Bahasa Latin berkembang menjadi bahasa-bahasa Eropa. Hukum Romawi memengaruhi sistem hukum modern. Kristen berkembang menjadi kekuatan budaya dan politik utama.

Roma Runtuh, Tapi Tak Pernah Mati

Kekaisaran Romawi Barat jatuh bukan dalam satu malam, tetapi melalui proses panjang, penuh pergeseran kekuasaan dan drama politik. Tahun 476 M hanyalah puncak dari serangkaian krisis besar yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad.

Tapi Roma tidak pernah benar-benar mati. Ia hidup dalam bahasa, hukum, arsitektur, dan ide-ide yang terus membentuk dunia kita hingga hari ini.

0 Komentar