RADARCIREBON.TV- Di era digital yang serba cepat saat ini, melindungi keamanan data keuangan adalah keharusan. Jutaan pengguna internet setiap hari melakukan transaksi di internet tanpa menyadari bahwa mereka dapat menjadi sasaran mudah bagi pelaku kejahatan digital.
Dengan ancaman siber yang terus meningkat, para peretas dan penipu menjadi semakin mahir dalam melakukan aksi mereka. Oleh karena itu, perlindungan harus dimulai segera!
1. Ancaman Siber Kian Nyata: Jangan Anggap Remeh!
Kejahatan siber belakangan ini meningkat pesat, dengan sasaran utamanya adalah data keuangan. Robert Hansley, seorang pakar keamanan digital dengan lebih dari dua dekade pengalaman di industri keuangan, mengatakan bahwa target saat ini tidak hanya perusahaan besar tetapi juga individu. Serangan seperti phishing, ransomware, dan malware menjadi lebih umum.
Baca Juga:Terungkap Sudah! Kecanggihan AI yang Mengunah Wajah Jasa Keuangan di Era ModernMau Untung Malah Buntung! Inilah Cara Skema Cepat Kaya yang Menjerat Banyak Korban
Penjahat digital menggunakan berbagai cara, seperti kata sandi yang tidak kuat, email palsu yang terlihat seperti benar, hingga perangkat lunak berbahaya yang masuk secara diam-diam ke perangkat kamu. Untuk mencegah kehilangan uang, kenali jenis ancaman ini.
2. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Langkah pertama yang paling dasar namun sangat penting adalah menggunakan kata sandi yang kuat untuk setiap akun keuangan kamu. Hindari menggunakan data yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir, dan kombinasikan huruf besar dan kecil, angka, dan simbol khusus.
Selain itu, aktifkan juga verifikasi dua langkah (2FA). Karena kamu perlu memasukkan kode verifikasi tambahan, yang biasanya dikirim ke ponsel atau aplikasi otentikasi, fitur ini menambahkan lapisan perlindungan tambahan. Peretas tidak dapat mengakses akun kamu tanpa kode tersebut, bahkan jika mereka berhasil membobol kata sandi.
3. Jangan Tertipu! Ini Cara Mengenali Phishing yang Licik
Phishing, salah satu teknik penipuan online yang paling umum, telah terbukti berhasil menjebak korban. Pelaku menggunakan metode dengan mengirimkan email, pesan teks, atau membuat situs web yang terlihat seperti lembaga resmi seperti bank atau penyedia layanan keuangan.
Pakar keamanan data keuangan James McCaffrey mengatakan bahwa penipuan phishing semakin sulit dibedakan dari yang sebenarnya. Untuk mencapai tujuan ini, kamu harus selalu memeriksa alamat email pengirim dan memastikan bahwa ejaan tautan benar. Kamu juga harus menghindari mengklik tautan yang mencurigakan. Jika kamu memiliki pertanyaan, kunjungi situs resmi secara langsung atau hubungi layanan pelanggan penyedia layanan yang relevan.
4. Selalu Perbarui Perangkat dan Aplikasi Kamu
Jangan lupa untuk mengikuti notifikasi tentang pembaruan perangkat atau aplikasi! Banyak peretas menggunakan bug keamanan yang sudah diketahui yang sebenarnya telah diperbaiki oleh pengembang melalui pembaruan perangkat lunak.
Anna Williams, konsultan keamanan digital, mengatakan bahwa memperbarui sistem operasi, antivirus, dan aplikasi keuangan adalah cara sederhana namun berhasil untuk mengurangi risiko. Jangan lupa untuk mengaktifkan pembaruan otomatis untuk aplikasi penting yang tersimpan di ponsel kamu. Peretas dapat menggunakan aplikasi perbankan yang tidak diperbarui.
Baca Juga:Cara Baru untuk Mencegah Korban dari Polis Asuransi PalsuIngin Jago Badminton? Yuk Pelajari Teknik Dasar yang Satu Ini!
5. Amankan Jaringan dan Enkripsi Data Sensitif
Sangat penting untuk enkripsi saat kamu melakukan transaksi online atau memberikan informasi pribadi kepada bank karena metode canggih ini mencegah pihak ketiga menyadap data kamu.
Menurut ahli forensik digital Dr. Mark Stevens, Anda harus selalu menggunakan koneksi terenkripsi seperti HTTPS saat menghubungi layanan keuangan. Pastikan kamu terhubung ke Virtual Private Network (VPN) jika kamu menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Aktivitas online kamu akan lebih aman dengan VPN daripada mata-mata digital.
6. Pantau Akun Kamu dan Aktifkan Notifikasi Real-Time
Memantau rekening secara teratur adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari kerugian besar. Banyak perusahaan keuangan sekarang mengirimkan pemberitahuan langsung melalui email atau SMS untuk setiap transaksi yang terjadi di akun kamu.
Menurut pakar deteksi penipuan John Harris, notifikasi real-time dapat membantu. Jika kamu menemukan transaksi yang mencurigakan, kamu dapat segera mengambil tindakan. Jangan malas untuk melihat laporan transaksi bulanan kamu dan memastikan bahwa kamu tidak melakukan apa pun.
7. Hati-Hati Saat Berbagi Informasi di Media Sosial
Apakah kamu menyadari bahwa peretas dapat menggunakan data pribadi yang kamu bagikan di media sosial untuk menebak pertanyaan tentang keamanan akun keuangan kamu? Pelaku kejahatan siber dapat menggunakan nama hewan peliharaan atau kota kelahiran mereka, misalnya.
Sarah Reed, seorang spesialis privasi online, menyarankan untuk menjaga keamanan akun media sosial kamu agar tidak semua orang dapat melihat informasi pribadi kamu. Dia menyarankan untuk menghindari berbagi data sensitif, bahkan jika terlihat sepele.
8. Terus Belajar dan Ikuti Perkembangan Ancaman Digital
Dunia keamanan siber terus berubah, dan begitu juga dengan taktik para penjahat digital. Semakin kamu paham tentang ancaman terbaru, semakin siap kamu dalam melindungi diri.
Untuk meningkatkan pengetahuan kamu tentang keamanan digital, kamu dapat membaca artikel terbaru, mengikuti seminar online, atau mengambil kursus online. Robert Hansley menyatakan, “Pengetahuan adalah kekuatan. Semakin banyak kamu tahu, semakin kuat pertahanan kamu.”
Di era digital, melindungi keamanan data keuangan adalah hal yang mudah. Namun, dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti penggunaan kata sandi kuat, verifikasi dua langkah, pembaruan rutin, dan waspada terhadap phishing, kamu dapat mengurangi kemungkinan menjadi korban.
Ingatlah bahwa keamanan digital bukan hanya tanggung jawab institusi keuangan atau perusahaan besar. Semua orang yang bertransaksi di internet harus waspada. Agar masa depan finansial kamu aman esok hari, ambil waktu untuk melindungi data pribadi kamu hari ini!