RADARCIREBON.TV- Senyawa mineral ini penting untuk menonjolkan rasa alami makanan, dan garam dapat menyempurnakan masakan dan membuatnya lebih gurih. Garam juga dapat digunakan untuk mengeringkan makanan. Mengontrol asupan garam bagi orang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi, bagaimanapun, menjadi salah satu langkah penting untuk menjaga tekanan darah stabil.
Terlalu banyak garam dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dan meningkatkan risiko komplikasi jantung. Namun demikian, ini tidak berarti kamu harus menghindari garam sepenuhnya. Ada banyak jenis garam yang tersedia yang diklaim lebih baik untuk hipertensi dan lebih sehat. Jenis-jenis garam ini akan dibahas di sini.
1. Apa itu garam?
Garam adalah mineral yang terdiri dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl), yang keduanya membentuk zat kristal natrium klorida (NaCl). Sebagian besar garam diproduksi dari air laut yang menguap dan tambang garam, yang merupakan sumber utama garam di lautan.
Baca Juga:Jangan Sampai Terabaikan! Inilah 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Pasca PerceraianPecinta Hiking Harus Tahu! Inilah 5 Tempat Favorit untuk Trekking Paling Ikonik di Asia
Banyak garam meja menambahkan yodium untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, tetapi kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok, yang berhubungan dengan hipotiroidisme. Kekurangan yodium juga dapat berdampak buruk pada anak-anak dan bayi yang belum lahir jika ibu hamil tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup.
2. Bagaimana garam memengaruhi kesehatan?
Natrium adalah elektrolit penting yang berperan dalam hidrasi dan fungsi seluler, dan garam adalah nutrisi penting. Tubuh tidak dapat membuat garam sendiri, jadi Anda perlu mendapatkan garam dari makanan.
Rekomendasi harian untuk asupan natrium adalah 2.300 miligram (mg), atau setara dengan satu sendok teh garam dapur, dari makanan seperti awetan, keripik, keju, dan lainnya. Sayangnya, konsumsi terlalu banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Jenis-jenis garam
Garam terbagi menjadi beberapa jenis dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri:
- Garam beryodium. Garam beryodium merupakan sumber yodium dan larut dengan cepat dalam makanan sehingga ideal untuk sebagian besar kebutuhan memasak dan memanggang. Garam meja sering kali diperkaya dengan yodium, yang penting untuk memproduksi hormon tiroid. Dalam satu sendok teh garam beryodium mengandung sekitar 2.360 mg natrium, atau di atas takaran harian yang direkomendasikan.
- Garam kosher. Garam ini lebih pipih, lebih ringan, dan lebih renyah daripada garam dapur. Satu sendok teh garam kosher mengandung sekitar 1.240 mg sodium.
- Garam rendah natrium. Garam rendah natrium telah menggantikan sebagian sodiumnya dengan kalium klorida. Senyawa ini rasanya asin namun pahit jika dipanaskan. Garam rendah natrium mungkin merupakan alternatif yang baik untuk garam meja jika kamu ingin mengurangi asupan natrium.
- Garam Himalaya merah muda. Garam ini ditambang di Pakistan dekat Himalaya, mengandung sedikit sodium dan yodium daripada garam meja. Garam ini juga memiliki sejumlah kecil elemen mineral yang membantu membuatnya berwarna merah muda. Satu sendok teh garam Himalaya merah muda memiliki sekitar 1.680 mg sodium.
- Garam laut. Garam ini bersumber dari air laut atau danau air asin yang menguap. Garam ini mengandung lebih sedikit yodium. Garam laut kurang cocok digunakan dalam masakan sehari-hari. Garam laut tidak mudah larut, yang dapat menyebabkan masalah pada rasa dan tekstur hidangan. Satu sendok teh garam laut mengandung sekitar 2.000 mg natrium.
4. Memilih garam terbaik
Semua garam penting untuk memasak, kesehatan, dan kebugaran. Meskipun beberapa garam memiliki rasa dan tekstur yang berbeda, semua garam sama-sama aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Kandungan natrium masing-masing garam hampir sama, dengan sedikit perbedaan dalam jumlah jejak mineral.
Memilih garam terbaik bergantung pada selera, preferensi, dan gaya memasak. Jika Anda mencari rasa renyah dengan sedikit warna untuk menambahkan sentuhan akhir pada makanan, garam Himalaya adalah pilihan yang tepat. Secara umum, tergantung pada rasa yang ingin Anda dapatkan, Anda dapat menggunakan garam laut, garam kosher, atau garam meja biasa. Perlu diketahui bahwa garam khusus sering kali lebih mahal daripada garam meja dan kosher.
5. Alternatif garam
Setengah natrium klorida dan setengah kalium klorida adalah contoh alternatif garam; ini adalah garam yang mengganti sebagian atau seluruh natrium dengan mineral seperti kalium, magnesium, atau lainnya. Salah satu alternatif untuk garam adalah monosodium glutamat (MSG).
Baca Juga:Mau Lewat Imigrasi Tanpa Banyak Drama? Inilah 4 Kelebihan dari Paspor Elektronik Super Praktis dan Efisien!Peran Teknologi Modern untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Pertanian
Orang-orang yang menjalani diet rendah natrium sering menggunakan garam alternatif. Namun, jika Anda memiliki masalah ginjal, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk ini.
Pada akhirnya, tidak ada garam yang lebih baik daripada yang lain. Kontrol jumlah garam yang dikonsumsi setiap hari sangat penting. Tekanan darah dapat dijaga stabil dan risiko komplikasi dapat diminimalkan dengan menjaga pola makan seimbang, gaya hidup aktif, dan konsumsi bahan makanan yang tepat.