8 Dampak Kenaikaan BBM Bagi Masyarakat di Berbagai Sektor

dampak kenaikan bbm/foto:mrbfinance
dampak kenaikan bbm/foto:mrbfinance
0 Komentar

RADARCIREBON.TV Isu kontroversial tentang rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mendanai program makan siang gratis pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan di media sosial X.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menyampaikan rencana tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut, Eddy membahas tentang alokasi subsidi BBM yang dinilai tidak tepat sasaran, terutama terkait anggaran sebesar Rp 350 triliun untuk subsidi solar dan LPG 3 kilogram yang lebih dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi.

Namun, belakangan, Eddy membantah rencana pemangkasan subsidi BBM tersebut, menyatakan bahwa pernyataannya telah dikutip secara tidak akurat. Ia menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi agar lebih tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat miskin dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM), serta memastikan penghematannya dapat dialokasikan untuk program APBN lain yang lebih bermanfaat.

Baca Juga:Keraton Kacirebonan Bangunan Bersejarah Yang Megah di Kota CirebonSejarah Keraton Kasepuhan Cirebon Beserta Peninggalan Berharganya

“Subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya,” kata Eddy melalui pesan tertulis kepada Tempo, Jumat, 16 Februari 2024.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari serta berperan sebagai indikator ekonomi yang langsung memengaruhi semua orang.

Dampak Kenaikan BBM Bagi Masyarakat

Bila melihat literasi kenaikan harga BBM, dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat menengah ke atas sulit dirasakan. Masyarakat menengah ke bawah yang merasakan langsung dampak kenaikan harga bahan bakar minyak. Berikut ini dampak negatif dari kenaikan harga BBM.

  1. Tarif Angkutan Darat Naik

Besaran penyesuaian tarif angkutan darat diprediksikan anak naik sebesar 5%-15% dari tarif semula tergantung dari jenis angkutannya.

Pemerintah akan mengatur besaran tarif penyesuaian angkutan yang berada di bawah kelola pemerintah, sedangkan angkutan darat swasta diatur oleh masing-masing regulator atau pemilik angkutan tersebut. Kenaikan tarif angkutan darat ini cukup berdampak bagi masyarakat, khususnya pelajar.

2. Kenaikan Harga Barang dan Jasa

Sisi negatif kenaikan BBM yang cukup terasa selain kenaikan tarif angkutan darat adalah naiknya harga kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder lainnya dan jasa.

Pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok dan sekunder tersebut membutuhkan bahan bakar sehingga bila biaya transportasinya meningkat maka biaya logistiknya pun ikut meningkat.

Baca Juga:Manfaat dan Tips Agar UMKM Semakin Berkembang Pesat dan Mudah4 Cara Daftar UMKM Online Praktis dan Mudah

Sejalan dengan itu, peningkatan di bidang jasa khususnya jasa ekspedisi dan logistik akan naik karena bahan baku utama untuk mengoperasikan bisnis tersebut adalah bahan bakar minyak.

3. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Kenaikan harga kebutuhan hidup berbanding terbalik dengan daya beli masyarakat yang kian menurun. Masyarakat cenderung memilih barang dengan harga yang lebih murah.

Misalnya saja kita biasa mengonsumsi beras seharga Rp9 ribu per liter, namun saat harganya naik menjadi Rp10 ribu per liter maka kita lebih memilih membeli beras yang lain dengan harga yang lebih murah walaupun kualitasnya berbeda.

4. Terjadinya Inflasi

Jika kenaikan harga kebutuhan dan jasa meningkat terus-menerus, maka inflasi bisa terjadi karena penurunan nilai mata uang. Inflasi juga bisa menjadi penyebab menurunnya daya beli masyarakat.

Bila sebelumnya kenaikan harga BBM bersubsidi pertalite dan solar dapat memicu inflasi hingga 6,1% di akhir tahun 2022. Angka inflasi tersebut akan terus meningkat saat BBM nonsubsidi seperti pertamax dan dexlite ikut naik.

5. Jumlah Pengangguran Semakin Bertambah

Kenaikan harga BBM ikut menaikkan biaya produksi perusahaan sehingga mau gak mau perusahaan harus memikirkan skema terbaik untuk mengurangi beban pembiayaan bisnis.

Skema yang paling mudah dilakukan adalah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pemecatan karyawan.

Adapun skema kedua yakni dengan mengurangi jumlah produksi barang untuk mengurangi beban pembiayaan bisnis.

Akan tetapi, pengurangan produksi barang juga tetap akan berdampak kepada karyawan. Jam kerja karyawan akan berkurang sehingga pendapatan per bulannya pun ikut berkurang.

6. Angka Kemiskinan Meningkat

Baik skema pengurangan karyawan ataupun pengurangan jumlah produksi, kedua skema ini tetap akan menambah angka kemiskinan di Indonesia.

Walaupun pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai ataupun barang, akan tetapi peningkatan angka kemiskinan tersebut tetap tidak terhindarkan.

7. Usaha Kecil Semakin Tersungkur

Dampak kenaikan BBM bagi masyarakat yakni sulitnya mengembangkan bisnis kecil seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Biaya produksi dan operasional bisnis yang semakin tinggi, namun sulit untuk menaikkan harga barang sehingga banyak bisnis UMKM yang mulai gulung tikar.

8. Dampak Terburuk, Stagflasi

Apabila kondisi kenaikan harga BBM secara berkala masih terus berlanjut dalam jangka waktu panjang, diikuti peningkatan harga kebutuhan pokok, sekunder dan jasa serta dampak negatif lainnya yakni penurunan daya beli masyarakat dan banyak usaha kecil yang gulung tikar maka kondisi lebih parah selain inflasi bisa saja terjadi.

Stagflasi merupakan kondisi perekonomian suatu daerah yang semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah pengangguran dan kemiskinan yang semakin tinggi. Kondisi ini lebih parah dari inflasi.

Demikianlah informasi tentang dampak kenaikan BBM bagi masyarakat. Untuk mengatasi situasi tersebut, kita bisa mulai dengan menghemat penggunaan bahan bakar kendaraan dan mencoba alternatif transportasi lain.

Solusi lain dengan mengonsumsi BBM jenis RON yang lebih rendah merupakan solusi yang kurang bijak sebab akan mempengaruhi kondisi kesehatan mesin mobil.

Ruang pembakaran di mesin mobil membutuhkan jenis BBM dengan nilai oktan yang sesuai agar proses pembakaran bekerja lebih ringan sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan.

0 Komentar