Ingin Investasi Syariah? Yuk Kenali Apa Itu Jakarta Islamic Index, Perbedaan dan Prospek Saham Syariah

Foto
Foto/Ilustrasi Investasi Saham (flip.id)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Beberapa individu tampaknya sangat tertarik untuk berinvestasi dalam saham syariah. Kamu harus mengetahui istilah Jakarta Islamic Index, atau JII, jika kamu ingin termasuk dalam kategori ini.

Istilah ini mungkin terdengar sangat asing bagi mereka yang belum terlibat dalam dunia investasi.

Dengan memahami fungsi Jakarta Islamic Index, kamu akan dapat mengetahui perkembangan saham syariah dari waktu ke waktu.

Apa sebenarnya Jakarta Islamic Index (JII)? Apa peranannya dalam investasi?

Baca Juga:Siap Menjadi Investor Online? Yuk Download Salah Satu dari 3 Aplikasi Investasi Ini dengan Modal Rp10 Ribu SajBaru Mau Memulai Main Saham? Ini Dia 11 Aplikasi Investasi Terbaik untuk Para Pemula!

Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan menjelaskannya kepadamu satu per satu.

1. Pengertian Saham Syariah

Sebelum kita berbicara tentang Jakarta Islamic Index, mari kita berbicara tentang saham syariah.

Seperti yang dinyatakan oleh situs Bursa Efek Indonesia, saham syariah adalah efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pasar modal syariah.

Ada dua kategori saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia.

Pertama, saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES).

Kedua, saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan publik syariah berdasarkan peraturan OJK no.17/POJK.04/2015.

Kedua, sesuai dengan Peraturan OJK No.17/POJK.04/2015, perusahaan publik syariah atau emiten harus mencatat saham syariah.

Beberapa persyaratan saham tersebut dinyatakan sebagai persyaratan saham syariah.

Baca Juga:Mau Cuan Tapi Tidak Mau yang Ribet? Yuk Kenali Fitur Reksadana di Aplikasi DANA, Investasi Mulai dari Rp10.000Pemula Harus Tahu Ini! Beginilah Cara Mudah Memulai Investasi Reksadana Tanpa Ribet

Emiten harus menghindari aktivitas bisnis seperti judi, perdagangan dengan permintaan palsu, dan penggunaan bank berbasis bunga atau riba.

2. Apa Itu Jakarta Islamic Index?

Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu agar lebih mudah memahaminya.

Dilansir dari situs Bursa Efek Indonesia, Jakarta Islamic Index adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000.

Pada dasarnya, JII ini merupakan salah satu dari tiga indeks saham syariah yang ada di Indonesia, selain Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70).

Didirikan dengan tujuan utama untuk menghitung indeks harga rata-rata saham, terutama untuk saham syariah.

Karena terdiri dari hanya tiga puluh saham syariah, konstituen JII sendiri cukup terbatas.

Setiap saham yang dipilih adalah saham yang memiliki likuiditas tinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ini berbeda dengan ISSI karena konstituen ISSI adalah semua saham syariah yang terdaftar di BEI dan masuk ke dalam DES, yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam artian lain, tidak ada seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.

Menurut jadwal yang ditetapkan oleh OJK untuk DES, evaluasi saham syariah yang akan menjadi konstituen JII dilakukan dua kali setahun, pada bulan Mei dan November.

Nantinya, review tersebut akan dilakukan langsung oleh BEI.

Menurut Bursa Efek Indonesia, kriteria likuiditas yang digunakan untuk memilih 30 saham syariah sebagai konstituen JII adalah sebagai berikut:

  • Saham syariah yang masuk dalam konstituen ISSI telah tercatat selama 6 bulan terakhir.
  • Dipilih 60 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir.
  • Dari 60 saham tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan rata-rata nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi.
  • 30 saham yang tersisa merupakan saham yang terpilih.

Untuk melihat daftar saham dari JII yang telah diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, kamu bisa langsung mengeceknya di situs BEI.

3. Perbedaan JII, JII70, ISSI

Sejauh ini, kita sudah mengetahui bahwa tiga indeks saham syariah yang harus kamu ketahui di Indonesia, yaitu:

  • Jakarta Islamic Index (JII)
  • Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
  • Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Lantas, apa perbedaan dari ketiga hal tersebut?

Jumlah saham syariah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, JII hanya terdiri dari 30 saham syariah dengan likuiditas tinggi yang tercatat di BEI.

Sementara itu, ISSI tidak terpaut pada jumlah, melainkan seluruh saham syariah yang tercatat di BEI.

Lalu, untuk JII70, jumlahnya terdiri dari 70 saham syariah yang paling likuid dan tercatat di BEI.

Tanggal dibentuknya

Ketiga indeks saham syariah ini diluncurkan dengan tanggal yang berbeda-beda.

Jika dilihat dari tanggal peluncurannya, Jakarta Islamic Index adalah indeks saham syariah yang pertama dan diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000.

Artinya, indeks saham syariah ini telah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun.

Lalu, baru Indeks Saham Syariah Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011.

Setelah itu, JII70 menyusul pada tanggal 17 Mei 2018.

Meski memiliki perbedaan satu sama lain, ketiga indeks saham syariah tersebut juga memiliki persamaan, lho.

Persamaannya terletak pada waktu review dalam setahun. Baik ISSI, JII, maupun JII70 sama-sama melakukan review saham syariah sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November, atau mengikuti jadwal review DES.

3. Prospek Saham Syariah dalam Jakarta Islamic Index

Jika dilihat-lihat, prospek saham syariah di tahun ini bisa dibilang cukup menarik.

Bahkan, dilansir dari Kontan, indeks berbasis syariah, yaitu Jakarta Islamic Index, mengalami kenaikan 5,81% dari awal tahun 2021.

Dengan kenaikan seperti itu, JII dinilai lebih besar daripada penguatan Indeks Saham Harga Gabungan (IHSG) yang naik 4,66% dan indeks LQ45 yang tumbuh 4,75% ytd.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Menurut Hendriko Gani, analis Sucor Sekuritas, kenaikan sektor perkebunan, yang memiliki pengaruh lebih kecil pada IHSG daripada JII, menyebabkan penguatan Jakarta Islamic Index lebih besar.

Beberapa saham dengan kenaikan tertinggi dari indeks tersebut yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTAM) dengan kenaikan 34,37%, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan penguatan 30,96%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 27,45%.

Demikian penjelasan mengenai Jakarta Islamic Index (JII) beserta prospek saham syariah yang penting untuk diketahui olehmu.

Di era sekarang, pasar saham syariah juga tak kalah menguntungkan dibandingkan dengan saham konvensional.

Untuk itu, persiapkan investasi sebaik mungkin dengan mempelajari semua instrumen investasi, termasuk saham syariah.

Nah, selain tentang investasi syariah, kamu bisa menemukan informasi, tips, dan trik lainnya seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel dari kami.

Dengan begitu, kamu bisa menambah wawasanmu soal keuangan dan membantumu mengelola finansial lebih bijak lagi.

0 Komentar