Kisah Prabu Siliwangi: Antara Sejarah, Legenda, dan Warisan Abadi Tanah Pasundan

Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi, raja besar Sunda, penuh ramalan, simbol alam, dan jejak spiritual. Inilah kisah Prabu Siliwangi, sang pewaris cahaya.
0 Komentar

Inspirasi bagi perjuangan identitas lokal terhadap tekanan budaya luar.

Nama Siliwangi bahkan diabadikan dalam berbagai bentuk:

Kodam III/Siliwangi: komando militer yang sangat dihormati.

Kisah-kisah wayang golek, tembang, dan sastra Sunda.

Tempat-tempat keramat seperti Batu Tulis (Bogor), Gunung Padang (Cianjur), dan Prabu Siliwangi Park (Kuningan).

Epilog: Raja yang Tak Pernah Mati

Prabu Siliwangi, dalam mata rakyat Sunda, tidak mati. Ia hanya berpindah ke alam lain. Dalam kepercayaan masyarakat, suatu saat ia akan kembali—ketika tatanan dunia kacau dan rakyat Sunda membutuhkan pencerahan.

“Siliwangi moal aya nu ngagentos. Anjeunna henteu pupus, ngan ngalih.”

(Siliwangi tak tergantikan. Ia tidak mati, hanya berpindah.) Maka, setiap desiran angin di pegunungan Priangan, setiap suara harimau di malam sunyi, adalah bisikan dari raja agung yang tetap menjaga tanah kelahirannya—Prabu Siliwangi.

Disclaimer:

Baca Juga:Perang Bubat: Tragedi Cinta, Kehormatan, dan Larangan Menikah Sunda – JawaBejatnya DS, Predator Anak di Balik Seragam Tenaga Medis Rumah Sakit Cirebon

Cerita yang disajikan mengandung unsur sejarah, legenda, dan penafsiran budaya. Oleh karena itu, kisah ini tidak dimaksudkan sebagai catatan sejarah akademik yang mutlak, melainkan sebagai interpretasi kultural yang bertujuan menghidupkan kembali semangat, nilai, dan warisan tokoh besar seperti Prabu Jayadewata (Prabu Siliwangi). Pembaca diajak untuk melihat narasi ini sebagai bagian dari identitas sejarah dan kebijaksanaan lokal yang patut dihargai.

0 Komentar