Pemerintah di lima desa mengeluhkan pendangkalan Sungai Singaraja yang juga mengganggu akses hilir mudik perahu nelayan.
Pemerintah di lima desa sepanjang aliran Sungai Singaraja mengeluhkan kondisi sungai yang dangkal dan sering dianggap menjadi penyebab banjir ke permukiman masyarakat. Selama belasan tahun, upaya normalisasi tidak dilakukan dan dinilai semakin memperparah kondisi pendangkalan sungai.
Pasalnya, selain banjir kiriman dari hulu sungai, masyarakat juga sering terkena dampak banjir rob saat laut pasang. Selain banjir, masyarakat terutama nelayan juga mengalami dampak sulitnya akses hilir mudik perahu karena sering tersangkut oleh sampah dan lumpur sedimentasi yang sudah tinggi.
Baca Juga:Turnamen Sepakbola Usia Dini SSB Garuda Jaya – VideoMenteri P2MI Ikut Berjualan Online Dukung Usaha Purna PMI – Video
Kuwu Pengarengan meminta BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk melakukan normalisasi aliran Sungai Singaraja yang kondisinya dianggap sudah mengkhawatirkan. Bahkan, pemerintah desa berharap normalisasi dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga ke kawasan hilir.
Sementara, menurut Pemerintah Desa Pangarengan, normalisasi Sungai Singaraja terakhir dilakukan pada 2003 sehingga sedimentasi yang terjadi sudah sangat parah dan mengganggu. Normalisasi sungai dinilai menjadi solusi agar akses nelayan bisa pulih kembali.