RADARCIREBON.TV- Bareskrim Polri baru aja meringkus 6 orang yang terlibat dalam jaringan penyebaran konten pornografi lewat dua grup Facebook, bernama Fantasi Sedarah dan Suka Duka.
Kedua grup ini udah lama bikin resah karena isinya konten-konten dewasa yang bahkan melibatkan perempuan dan anak di bawah umur.
Menurut Kombes Pol. Erdi A. Chaniago dari Divisi Humas Polri, para pelaku ini ditangkap di beberapa tempat di Pulau Jawa dan Sumatera. Mereka ini ada yang jadi admin, ada juga yang aktif ngepost konten-konten nyeleneh di grup tersebut.
Baca Juga:Starlink Rilis Paket ‘Irit’ — Lebih Murah, Segini Harganya!22 Mei Xiaomi Siap Guncang Dunia Teknologi! Dari Mobil Listrik Sampai Chip Canggih Buatan Sendiri!
“6 pelaku yang ditangkap merupakan admin dan anggota aktif grup yang terbukti mengunggah konten seksual yang melibatkan perempuan dan anak di bawah umur,” jelas Pak Erdi, Rabu 21 Maret 2025.
Barang bukti yang disita juga nggak main-main. Ada komputer, HP, SIM card, dokumen digital berupa foto dan video, dan barang-barang lainnya yang nyambung sama aktivitas ilegal mereka.
Erdi bilang, penangkapan ini hasil kerja keras tim siber Polri yang memang fokus ngebasmi kejahatan digital. Mereka udah lama mantau grup-grup ini karena sering nyebar konten yang jelas-jelas melanggar hukum dan bikin masyarakat resah.
“Grup ini telah lama menjadi perhatian karena menyebarkan konten pornografi anak dan perempuan. Kami berhasil menangkap enam pelaku yang kini dalam proses pendalaman. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah seiring pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Saat ini, keenam pelaku lagi diperiksa lebih lanjut di Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.
“Polri akan terus menindak tegas setiap bentuk penyebaran konten pornografi, apalagi yang melibatkan anak sebagai korban. Ini bentuk komitmen kami dalam melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari ancaman konten digital berbahaya,” tegas Erdi.
FYI, grup Fantasi Sedarah dan Suka Duka ini anggotanya ribuan, dan emang udah sering jadi bahan omongan karena nyebar konten-konten yang nggak pantas dan bikin orang geram.