Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Akan Menghentikan Program Barak Militer

Program Barak Militer Tahap II
Dedi Mulyadi tegaskan untuk melanjutkan program Barak Militer tahap 2. Foto: Radar Tulungagung/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Barak Militer adalah program yang dikembangkan oleh Kang Dedi, yang merupakan program pendidikan karakter berbasis militer yang ditunjukkan untuk siswa bermasalah di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak akan menghentikan program pendidikan berkarakter bela negara, atau yang dikenal dengan nama panca waluya (program barak militer)

Pernyataan tegas tersebut disampaikan oleh Dedi Mulyadi untuk merespon adanya sejumlah rekomendasi dari pihak tertentu yang meminta agar program barak militer dihentikan.

Baca Juga:Anda Berencana Untuk Naik Haji? Ini Adalah Gambaran Uang Saku Yang Harus Anda BawaIngin Mengajukan Pinjaman Dengan Bunga Rendah? Berikut Rekomendasinya

Menurut Dedi Mulyadi program barak militer telah membuktikan bahwa program tersebut efektif mengubah perilaku remaja bermasalah menjadi pribadi yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Dedi Mulyadi Tegas Tidak Akan Menghentikan Program Barak Militer

Pada Kamis tanggal 22 Mei tahun 2002 malam di gedung DPRD Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan “ada yang merekomendasikan menghentikan, Saya tidak akan menghentikan, akan terus melaksanakan karena itu efektif“ ujarnya.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa efektivitas program barak militer tersebut bisa terlihat langsung dari hasil pelaksanaannya yang terbuka dan disiarkan secara luas kepada publik.

Apalagi setelah program barak militer mendapat pujian dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Menteri HAM, Natalius Pigai.

Bahkan Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa program tersebut tidak berjalan tanpa evaluasi, dan ia pun terus memastikan bahwa kedepannya pelaksanaan program barak militer akan terus diperbaiki dari sisi sarana prasarana, bahkan hingga aspek akademis.

Dedi Mulyadi menyadari, ada sejumlah pihak yang memintanya menghentikan program barak militer.

Namun Dedi Mulyadi menilai bahwa program barak militer ini secara keseluruhan telah berjalan cukup efektif, terbukti dari bentuk keseriusan pemerintah provinsi Jawa Barat dengan melibatkan tenaga profesional untuk mendampingi seluruh peserta diprogram barang militer.

Baca Juga:Kenali Gejalanya. Berikut Adalah Tanda Asam Lambung Anda Sudah ParahSyarat Usia Masuk SD-SMA/K dan Aturan Baru SPMB 2025

Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa pendampingan psikolog juga dilakukan untuk memastikan bahwa proses pendidikan karakter juga untuk memperhatikan kesehatan mental seluruh peserta di barat militer.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah pusat.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia (RI), Natalius Pigai, menyatakan bahwa pembinaan siswa bermasalah di barak militer tidak melanggar hak asasi manusia.

Ia menegaskan bahwa pada tahap pertama pelaksanaan, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan.

Menurut Pigai, pembinaan ini telah menunjukkan hasil positif berupa perubahan mental dan karakter siswa yang sebelumnya bermasalah.

Pigai menilai bahwa pendidikan karakter, disiplin, dan tanggung jawab yang diterapkan di Barak Militer tersebut, tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.

“Dan pendidikan ini terus dilanjutkan demi generasi bangsa yang berkarakter dan memiliki mental yang baik,” tambahnya.

Selain itu, Dedi meluruskan bawa dana sebanyak 6 miliar yang ramai disorot publik, tidak hanya digunakan untuk gelombang pertama akan tetapi untuk pelaksanaan program di gelombang-gelombang berikutnya.

Bagaimana menurut anda, apakah anda setuju dengan program dari Gubernur Jawa Barat tersebut untuk terus dilanjutkan, atau anda memilih agar program tersebut dihentikan?

0 Komentar