Dedi Mulyadi: Anak Korban Saya Jamin Pendidikannya,Kehidupan Keluarga yang Ditinggalkan Juga Akan Kita Jamin

Gubernur Jawa Barat
KDM meninjau langsung lokasi longsor di Gunung Kuda. Ia memastikan Pemprov Jabar akan memberlakukan moratorium terkait izin baru dan perpanjangan tambang.
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat suara dengan nada tajam dan penuh kepedihan pasca tragedi longsor tambang yang menewaskan banyak korban jiwa. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di lokasi, ia menyatakan komitmen penuh untuk menjamin kehidupan keluarga korban, sekaligus mengecam keras pihak pengelola tambang yang abai terhadap keselamatan.

“Anak-anak korban akan saya tanggung biaya pendidikannya sampai lulus SMA, bahkan kalau perlu sampai perguruan tinggi. Kehidupan keluarga yang ditinggalkan juga akan kita jamin sampai mereka mampu kembali hidup normal — entah dengan bekerja, atau membangun rumah tangga baru. Tapi tetap saja, nyawa tak bisa ditukar dengan recovery sosial,” ujar Kang Dedi, dengan ekspresi serius.

Tragedi ini bukan yang pertama, dan bukan pula tanpa peringatan. Gubernur Dedi menyatakan bahwa peringatan sudah diberikan jauh hari — bahkan sebelum ia menjabat Gubernur.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Stop Perpanjangan dan Ijin Baru Tambang di Jawa BaratBuntut 14 Korban Meninggal Dunia, Ketua Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariya Diperiksa Polisi

“Saya sendiri secara pribadi sudah pernah datang langsung ke lokasi ini sebelum jadi Gubernur. Saya minta penambangannya dihentikan karena sangat membahayakan. Tapi tak diindahkan.”

Lebih lanjut, ia mengecam cara kerja tambang yang dianggap sembarangan dan tidak manusiawi.

“Mereka tidak memenuhi standar pengelolaan tambang. Tidak punya dasar K3, tidak punya inspektur tambang, tidak ada pengawas, tidak ada ahli tambang. Kalau tambang plastik mungkin mereka punya,” sindir Dedi pedas.

Gubernur menekankan bahwa pihak pengelola tambang tidak bisa lari dari tanggung jawab. Mereka harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan hilangnya nyawa manusia yang seharusnya bisa dicegah.

“Yang hilang bukan satu atau dua nyawa, Banyak. Dan ini bukan bencana alam murni. Ini akibat kelalaian yang disengaja. Maka saya tegaskan: pengelola tambang harus bertanggung jawab penuh. Bukan cuma dengan ganti rugi, tapi secara hukum dan moral.”

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengulangi sikap tegasnya terhadap tambang di Jawa Barat:

Melarang alih fungsi lahan produktif

Moratorium izin dan perpanjangan izin tambang

Penutupan ratusan tambang ilegal

Dukungan penuh terhadap penindakan pidana oleh Polda Jabar

“Recovery sosial tidak ada masalah, tapi nyawa tidak bisa dibeli. Jangan lagi kita mentolerir tambang yang kerjanya seperti merobek-robek tanah tanpa peduli siapa yang terkubur di bawahnya,” tegas Dedi.

Baca Juga:Selain Pengehentian Aktivitas Tambang, Ini 6 Poin Pesan Dedi Mulyadi Pasca Longsor Gunung KudaWabup Jigus Soal Longsor Gunung Kuda: Statusnya Tanggap Darurat!!

Gubernur Dedi Mulyadi sedang menegaskan sebuah garis batas: bahwa keselamatan rakyat dan kelestarian lingkungan tidak bisa ditawar demi profit segelintir orang. Jawa Barat, katanya, harus jadi tanah yang menjunjung nyawa, bukan hanya menghitung cuan.

0 Komentar