Selain Pengehentian Aktivitas Tambang, Ini 6 Poin Pesan Dedi Mulyadi Pasca Longsor Gunung Kuda

Proses Evakuasi Korban
Petugas kepolisian dibantu BPBD dan unsure lainnya melakukan evaluasi korban meninggal dilokasi longsor Gunung Kuda
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung merespon cepat insiden yang terjadi di Gunung Kuda, Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi administratif berupa penghentian seluruh kegiatan pertambangan galian C yang berada di wilayah Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.

Dedi Mulyadi sendiri dulu pernah ke Gunung Kuda saat masih menjabat sebagai anggota DPR RI beberpaa tahun lalu. Ia pun sudah memperingatkan jauh-jauh hari terkait kondisi yang ada di Gunung Kuda, baik kepada para pengelolah, pekerja maupun warga sekitar.

Berikut 6 Poin Pernyataan Resmi Gubernur Jabar Tentang Longsor Gunung Kuda

Baca Juga:Wabup Jigus Soal Longsor Gunung Kuda: Statusnya Tanggap Darurat!!Longsor Gunung Kuda Diberitakan Media Internasional China, Total Korban Meninggal Sementara Jadi 14 Orang

1.”Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi administratif berupa penghentian seluruh kegiatan pertambangan galian C yang berada di wilayah Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang. Tambang ini sebelumnya dikelola oleh Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariyah.”

2.”Kami berharap peristiwa tragis ini tidak terulang kembali. Tragedi longsor yang terjadi akibat kelalaian dalam pengelolaan tambang telah merenggut lebih dari 14 nyawa dan menyebabkan banyak korban luka-luka.”

3. “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia. Semoga amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosanya, dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan ketabahan.”

4. “Saya mengimbau seluruh masyarakat agar tidak lagi mendekati area terdampak, karena potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.”

5. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turun tangan dan membantu dalam proses penanganan bencana ini—terutama dari jajaran Polresta Cirebon, Kodim, dan Tim SAR yang telah bekerja tanpa henti di lapangan.”

6. “Kita semua harus belajar dari peristiwa ini. Yang paling penting, hidup harus selaras dengan alam. Eksploitasi alam yang berlebihan hanya akan membawa malapetaka bagi manusia sendiri. Ke depan, kita tidak boleh lagi abai terhadap keseimbangan ekologi.”

Di balik indahnya kaki Gunung Kuda, tanahnya kini menyimpan jeritan yang tak terdengar. Bukan jeritan binatang buas, tapi rintih sunyi dari perut bumi yang luka karena terus digali, dipaksa memberi tanpa pernah diistirahatkan.

Baca Juga:Ini Daftar Korban Longsor Gunung Kuda Update Sementara, Total ada 13 Korban Meninggal DuniaLongsor Gunung Kuda, Data Sementara : 8 Meninggal, 12 Luka-luka

Tanah itu kini runtuh. Bukan karena marah, tapi karena sudah tak sanggup menopang beban rakus manusia. Tanah itu menangis, menelan tubuh-tubuh yang setiap hari menggantungkan hidup padanya. Yang mati bukan hanya pekerja tambang—yang mati adalah harapan, yang mati adalah rasa malu kita pada alam.

0 Komentar