Boleh Nggak Sih Gabungin Puasa Tarwiyah & Arafah Sekalian Qadha Ramadhan? Ini Kata Para Ulama!

foto
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Puasa Tarwiyah dan Arafah, dua puasa sunnah ini biasanya dikerjain sebelum Hari Raya Idul Adha. Hal itu, bisa hapus dosa sampai dua tahun ke belakang dan ke depan! Gede banget kan pahalanya?

Tapi… ada juga nih yang bertanya, “Kalau aku masih punya utang puasa Ramadhan, boleh nggak sekalian aja digabung niatnya sama puasa Tarwiyah atau Arafah?”

Tenang, kita bahas pelan-pelan, ya!

Kapan Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025?

Buat kamu yang mau ikut puasa sunnah ini, catat baik-baik jadwalnya:

Baca Juga:BPNT Rp600 Ribu dan PKH Tahap 2 Cair Juni 2025, Cek Sekarang!Proyek Pusat Data Nasional Tetap Lanjut, Komdigi Ungkap Jadwalnya

  • Puasa Tarwiyah jatuh pada Rabu, 4 Juni 2025
  • Puasa Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025
  • Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025

Dua puasa ini dianjurkan banget buat kamu yang nggak pergi haji. Niatnya untuk menambah amal dan minta pengampunan dari Allah.

Apa Sih Keutamaan Puasa Ini?

Dalam beberapa hadits, disebutkan kalau:

  • Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): bisa hapus dosa satu tahun ke belakang
  • Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): bisa hapus dosa dua tahun! (setahun ke belakang dan setahun ke depan)

Jadi nggak heran kalau banyak orang berlomba-lomba ngejalanin puasa ini.

Kalau Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Boleh Digabung Nggak?Jawabannya: BOLEH!

Dikutip dari NU Online, Syekh Zakariya Al-Anshari mengatakan orang yang mengqadha puasa Ramadahan dengan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, puasanya tetap sah.

Dilansir dari beberapa ulama besar seperti Syekh Zakariya Al-Anshari dan juga ulama lain di kitab-kitab klasik, mereka menyebut bahwa puasa qadha yang dikerjain di hari-hari spesial seperti Tarwiyah dan Arafah tetap dapet pahala sunnahnya juga. Walaupun niat utamanya buat ganti puasa Ramadhan, pahalanya tetap dobel—dapet qadha dan dapet keutamaan hari Tarwiyah/Arafah.

Hal itu juga disampaikan dalam kitab Asnal Mathalib, Juz V halaman 388 yang ditulis Syekh Zakariya Al-Anshari.

قَوْلُهُ وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ

Artinya: (Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunnah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS. (Lihat: Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman: 388).

Dan hal serupa Sayyid Bakri dalam kitab I’anatut Thalibin.

وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا

Baca Juga:Jaga Kesehatan, Ini 7 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan!Harga Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta Resmi Dirilis, Cek Rinciannya di Sini!

Artinya: Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib as-Syarbini, Syekh Sulaiman al-Jamal, Syekh ar-Ramli bahwa puasa sunah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan… Ia menambahkan dalam kitab Al-I‘ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak. (Lihat: Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, [Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar‘i: tanpa catatan tahun], juz II, halaman: 224).

Gimana Niatnya?

Kalau kamu mau sekalian qadha puasa Ramadhan pas Tarwiyah atau Arafah, cukup niat qadha aja kok, gini contohnya:

Arab:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha-i fardhi Ramadhana lillahi ta’ala

Artinya:”Aku niat berpuasa besok untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Tapi, Disarankan Gimana Nih?

Sebaiknya sih, kalau masih punya utang puasa Ramadhan, mending dilunasin dulu sebelum ngejar puasa sunnah.

Tapi kalau kamu baru keinget pas udah deket-deket Tarwiyah atau Arafah, ya udah sekalian aja qadha di hari itu. Dapet pahala qadha dan pahala puasa sunnah, insyaAllah.

0 Komentar