RADARCIREBON.TV- Kok bisa ya sekarang semua orang gemar banget nongkrong di kafe? Nggak cuma soal kopi, ternyata ada banyak alasan di balik tren cafe hopping yang lagi hits banget.
Kafe di masa kini jadi tempat yang banyak ditemukan dimana mana, dari yang awalnya hanya diperkotaan justru kini kafe ada di sekitar masyarakat dari mulai kabupaten hingga pedesaan bahkan bisa didekat pemandangan alam seperti bukit atau gunung yang sebelumnya tak terpikirkan oleh kita lho.
Kafe = Rumah Kedua? Kok Bisa?
Kalau kamu scroll Instagram atau TikTok, pasti udah sering liat orang upload konten “ngopi cantik” di kafe hits. Caption-nya sok random kayak: “Ngopi dulu biar waras”.
Baca Juga:Resep Olahan Daging Kurban yang Lezat dan SehatDi Balik Layar Host Live: Profesi Baru yang Makin Dilirik Generasi Muda
Tapi serius deh, kenapa sih sekarang semua orang doyan banget nongkrong di kafe? Bahkan buat yang nggak suka kopi pun, tetep aja betah duduk berjam-jam di sana. Apakah ini gaya hidup? Tuntutan sosial? Atau cuma pelarian dari realita hidup? Yuk, kita bahas satu-satu!
1. Estetik is a Must
Zaman sekarang, kafe itu bukan cuma tempat buat makan atau minum. Interior harus instagramable, lighting harus cakep, bahkan sudut tempat duduk pun diperhitungkan buat feed atau story.
Buat banyak orang, nongkrong di kafe udah jadi bagian dari lifestyle digital. Mau posting outfit, kerja remote, atau sekadar update story, vibe kafe yang estetik emang cocok banget jadi background.
“Yang penting vibes-nya dulu, rasa belakangan!” – kata netizen.
2. Tempat Kabur dari Rutinitas
Jujur aja, kadang kita butuh kabur sebentar dari rutinitas rumah atau kerjaan. Nongkrong di kafe tuh kayak bentuk mini self-healing.Nggak perlu jauh-jauh ke puncak, cukup duduk di pojokan kafe sambil minum matcha latte, hidup rasanya agak lebih damai.
Apalagi kalau lagi kerja remote atau nugas, suasana baru bisa banget ningkatin mood dan produktivitas. “Kerja tapi chill” itu goals banyak orang zaman sekarang.
3. Gengsi & Validasi Sosial
Sad but true, nongkrong di kafe juga sering jadi ajang pamer gaya hidup. Upload story di kafe bisa jadi sinyal sosial:
“Aku anaknya aktif, gaul, dan produktif.”
Baca Juga:Quarter Life Crisis Mulai di Umur 18? Ini Tandanya dan SolusinyaGaji ke-13 Cair Mulai 2 Juni 2025? Simak Rinciannya
Kadang, bukan kopinya yang dicari, tapi validasi dari likes dan views. Meskipun ini nggak selalu buruk, penting juga buat sadar: jangan sampai demi kelihatan keren, dompet jadi kering.
4. Tempat Cari Inspirasi & Ketemu Orang Baru
Kafe itu sekarang kayak campuran co-working space dan tempat hangout. Banyak yang datang buat cari ide, kerja kreatif, atau bahkan cari jodoh.
Percaya deh, beberapa orang ketemu partner bisnis atau gebetan justru pas lagi sama-sama ngopi sendirian di kafe. Aura “anak produktif” memang menggoda.
5. FOMO Alias Takut Ketinggalan Tren
Kafe baru buka? Harus banget dicoba! Belum dateng ke tempat yang viral di TikTok? Wah, kurang update nih!
Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) bikin kita pengen ikut-ikutan. Karena rasanya asik aja kalau bisa relate sama tren yang lagi rame. Plus, bisa jadi bahan ngobrol juga sama temen.Nongkrong Boleh, Tapi Tetap Waras Ya
Sah-sah aja kok nongkrong di kafe, asal tetap bijak. Jangan sampai jadi budak konten atau terjebak gaya hidup “biar kelihatan keren” doang. Kalau kamu emang seneng suasana kafe, suka eksplor tempat baru, dan nemuin kenyamanan di sana ya lanjutkan aja, no problem!
Tapi jangan sampai lupa:
- Budget tetap harus dikontrol
- Kesehatan mental lebih penting dari konten
- Nongkrong nggak harus selalu estetik, yang penting meaningful
Di balik secangkir kopi dan wifi gratis, kafe hari ini udah jadi ruang sosial, tempat escape, dan spot produktif. Nggak heran kalau cafe hopping makin booming.