Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi Ditolak Fortusis, Ada Apa?

Aturan jam malam KDM
Penolakan atas aturan baru berupa larangan nongkrong diatas jam 8 malam oleh KDM. Foto: Radar Sumedang/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Fortusis adalah sebuah kegiatan yang merupakan wadah atau forum yang dibentuk untuk menjembatani komunikasi antara orang tua, guru, dan pihak sekolah, dalam rangka meningkatkan kerjasama dan koordinasi untuk mendukung perkembangan dan pendidikan anak-anak di sekolah.

Kebijakan pembatasan jam malam untuk pelajar di Jawa Barat mendadak mendapatkan beragam respon dari banyak pihak.

Salah satunya dari forum orang tua siswa (Fortusis) yang menolak dan merasa keberatan dengan kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Jawa Barat tersebut.

Baca Juga:Bolehkah Kurban 1 Ekor Kambing Betina?Sepeda Listrik 3 Jutaan, Mana Pilihan Anda

Alasan Jam Malam Ditolak Fortusis

Nerespon hal tersebut, PLT kepala Dinas pendidikan Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat mengaku bahwa tidak mempersoalkan sikap Fortugis mengenai aturan jam malam bagi pelajar.

Menurut Deden, apa yang disampaikan oleh Fortusis menjadi hal yang wajar dalam menyikapi kebijakan yang baru dibuat ini.

Deden pun menjelaskan bahwa aturan jam malam bagi para pelajar, merupakan cara pemerintah untuk mencegah peserta didik terpapar hal-hal negatif yang biasanya sering terjadi di malam hari.

Deden juga menyebutkan bahwa dalam aturan jam malam tersebut, ada pengecualian bagi para pelajar tetap dibolehkan untuk beraktivitas di luar rumah pada malam hari, dengan syarat wajib diketahui dan diawasi oleh orang tua.

Tidak hanya itu, Deden juga menyebutkan bahwa Dengan adanya surat edaran soal larangan nongkrong tiap malam tersebut, sekolah diharuskan memberi edukasi kepada seluruh orang tua siswa agar membiasakan anaknya berada di rumah dan tidur di jam 09.00 malam.

Memang sebelumnya Fortusis Jawa Barat menyatakan penolakan terhadap kebijakan pembatasan jam malam bagi para pelajar yang mulai diberlakukan di sejumlah daerah.

Mereka menilai bahwa kebijakan tersebut sangat memberatkan dan tidak mempertimbangkan kondisi sosial, serta tanggung jawab keluarga dalam mendidik anak.

Baca Juga:Rela Tak Makan Dan Tinggal Dikolong Jembatan, Inilah Perjuangan YusufHeboh! Buruh Kepung Istana Merdeka

Seperti yang telah disampaikan oleh Dwi Subianto selaku ketua Fortusis Jawa Barat, ia mengatakan “iya sangat keberatan. Jadi nilai edukasinya dimana, itu kan anak sudah sekolah dari pagi sampai sore, terus malam nggak boleh main ke rumah keliru dong” ujarnya pada Selasa 27 Mei 2025.

0 Komentar